REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat melihat kondisi keuangan tidak sehat di PT Asuransi Jiwasraya (Persero), Asmawi Syam. Ia merupakan Direktur Utama efektif selama dua bulan telah memikirkan sejumlah langkah penyelesaian masalah, mulai dari penyelamatan hingga penyehatan.
Setidaknya ada tiga langkah penting yang tadinya akan dilakukan, mulai dari revaluasi aset, reasuransi, pembuatan holding asuransi, dan memperbaiki managemen kontrol internal perusahaan. Dua langkah strategis yang harus dilakukan dalam jangka pendek adalah revaluasi aset dan reasuransi.
Ia mengaku langkah itu belum bisa menyelamatkan secara langsung. Karena Jiwasraya memiliki masalah likuiditas. Dengan revaluasi aset hanya bisa menaikkan posisi aset, tapi tidak ada uang masuk atau cash in. Malah, revaluasi membawa beban biaya pajak.
Hingga saat ini, kebutuhan Jiwasraya adalah likuiditas untuk menyelesaikan kewajiban kepada pemegang polis. Baru perusahaan bisa melangkah untuk tahap penyehatan perusahaan dengan memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, seperti RBC yang minimal 120 persen.