REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM - Dinas Sosial Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, sebanyak 210 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban gempa bumi tahun 2018 segera mendapatkan bantuan jaminan hidup (jadup).
"Sebanyak 210 KK tersebut, saat ini sedang dibuatkan rekening buku tabungan oleh pihak BNI selaku Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk pencairan bantuan jadup," kata Kepala Dinas Sosial Kota Mataram Hj Baiq Asnayati, Senin (30/12).
Ia mengatakan, apabila buku tabungan sebanyak 210 KK tersebut sudah dicetak, maka akan dilakukan koordinasi dengan lurah masing-masing untuk pemanggilan warganya sekaligus proses pencairan dana bantuannya.
Menurutnya, sebanyak 210 KK yang mendapatkan bantuan jadup tersebut merupakan pengganti dari 210 KK penerima jadup tahap pertama yang tidak dapat dicairkan karena adanya data ganda dan adanya warga yang menolak menerima karena mampu.
"Jadi penggantinya ini kami ambilkan dari usulan jadup tahap kedua sesuai dengan nomor urut yang ada. Jadi kita tidak bisa asal ambil atau mengacak," katanya.
Jumlah KK yang tidak mencairkan bantuan jadup tahap pertama pada bulan Agustus 2019, sebanyak 210 KK dengan 736 jiwa, total bantuannya Rp441.600. Satu jiwa mendapatkan bantuan jadup sebesar Rp600.000.