REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Acara Dzikir Nasional kembali digelar di Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, pada 27-31 Desember 2019. Acara yang diselenggarakan untuk ke-18 kalinya ini ternyata tak hanya menjadi alternatif kegiatan di malam pergantian tahun, tapi juga turut mendorong perputaran ekonomi umat.
Sekitar 40 lapak pedagang tampak sudah berjejer di sekitaran Masjid At-Tin sejak Selasa (31/12) sore. Mulai dari penjual makanan dan minuman hingga penjual atribut kegaaman seperti baju koko dan peci. Selain itu, juga tampak belasan pedagang air mineral dan kopi yang memanfaatkan momen kegitan tahunan yang diselenggarakan Republika ini.
Salah satunya Hanjani (56 tahun) yang menjual minuman dingin di area depan atau dekat parkir Masjid At-Tin. Ia menyebut kegitan puncak Dzikir Nasional sangat ditunggu-tunggu oleh para pedagang. Terbukti, kata dia, dengan melonjaknya jumlah pedagang hari ini dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Hanjani pun berharap agar masyarakat yang datang semakin ramai meski cuaca sedikit mendung. "Biasanya setelah maghrib akan semakin ramai. Semoga dagangan saya laris," ujar Hanjani.
Sesuai dengan perkataan Hanjani, puncak kegiatan Dzikir Nasional ini menang dimanfaatkan banyak pedagang. Seperti Emi (45) yang rela datang jauh-jauh dari Pluit, Jakarta Utara, sejak pagi hari. Emi menjajalkan tisu dan kantong plastik yang biasa dibeli pengunjung untuk membungkus alas kakinya. "Setiap akhir tahun saya selalu jualannya di sini," ucapnya.
Tak ketinggalan, Randi (20) juga datang dari Kota Bekasi untuk menjajalkan kerupuk kulit kepada jamaah yang datang. Datang bersama satu rekannya, mereka membawa empat kantong besar yang masing-masingnya diisi puluhan bungkus kerupuk. “Kita datang karena tahu bakal ramai,” ucapnya.
Ketua Panitia Dzikir Nasional 2019 Arul Busyro mengatakan, pihaknya merasa sangat bersyukur acara ini bisa jadi salah satu ajang untuk menggerakkan ekonomi umat. "Alhamdulillah kita dengan kegiatan ini bisa ikut membagi rejeki, ya," kata Arul.
Arul mengatakan, selain pedagang yang berjualan di sekitaran majid, terdapat juga 30 stan yang berjejer di selasar masjid. Stan-stan itu adalah milik pihak yang bekerjasama langsung dengan pihak panitia. "Stan-stan itu menawarkan kuliner halal hingga fesyen Mulsim. Selain itu juga ada bazar buku," ucapnya.
Arul menambahkan, jumlah masyarakat yang akan hadiri di hari ini diperkirakan mencapai 7 ribu orang lebih. Masyarakat akan semakin ramai berdatangan menjelang shalat Maghrib untuk bisa mendengarkan tausyiah dari ulama dan ustaz kondang sesuai shalat Isya. "Harapan kita di puncak acara malan ini bakal mencapai tujuh hingga 10 ribu orang," kata Arul ketika ditemui di Masjid At-Tin.
Adapun masyarakat yang datang, kata Arul, tak hanya dari wilayah Jabodetabek, tapi juga dari luar pulau Jawa. Sebagian dari mereka yang hadir telah menjadikan Dzikir Nasional ini sebagai agenda tahunan.
Usai shalat Isya, ujar Arul, puncak acara akan dibuka dengan sambutan dari Menteri Agama Fachrul Razi. Kemudian disambung ceramah keagamaan dari Habib Jindan, Ustaz Khalidi Asadil Alam, Ustaz Jazir, KH Cholil Nafis, dan Ustaz Abdul Mu’thi.
Setelah itu, salah satu pendiri Majelis Azzikra Ustaz Abdul Syukur akan memimpin dzikir dan doa menyambut pergantian tahun. “Pada akhir acara, kami akan menyiapkan undian umrah gratis. Insya Allah akan sangat menarik. Ayo kita ramaikan akhir tahun 2019 dengan berdzikir di Masjid at-Tin,” kata Arul.
----