REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Satuan Petugas (Satgas) Citarum Harum sektor 7 menyusuri sungai Citarum Harum menggunakan perahu karet dimulai di Rancamanyar hingga Andir, Baleendah, Kamis (2/1). Pengecekan dilakukan untuk mengantisipasi peristiwa banjir diwilayah tersebut.
Aster Kasdam III/Siliwangi, Kolonel Inf G Hasto mengatakan susur sungai yang dilakukan untuk mengecek kondisi sedimentasi. Menurutnya, diharapkan sedimentasi bisa mengurangi limpasan air yang masuk ke pemukiman warga jika terjadi banjir.
"Kami melihat pengerukan (sedimentasi) yang dilakukan bisa memberikan dampak positif dan perlu ditingkatkan," ujarnya di sela-sela memantau Sungai Citarum di Baleendah, Kamis (2/1).
Menurutnya, kondisi curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir harus diperhatikan dan lebih berhati-hati. Selain itu, kondisi saat ini banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Bandung lebih cepat surut.
Dansektor 7, Kolonel Kav Purwadi mengatakan pihaknya sudah mengamankan empat pabrik yang membuang limbah ke Sungai Citarum pasca hujan. Selain itu, jumlah tumpukan sampah yang mengalir di sungai relatif berkurang.
"Kita juga ingin memastikan bekas pengerukan sedimen apakah terjadi longsor. Kiri kanan (sungai) dibuat tanggul untuk mencegah banjir ke perumahan," katanya.
Meski banjir belum bisa hilang 100 persen, ia mengatakan saat ini jika terjadi banjir maka cepat surut. "Biasa satu minggu banjir, sekarang satu hari surut," katanya. Selain itu, Sungai Citarum yang diperlebar dari 30 meter menjadi 60 meter dengan kedalaman 6 meter.
"Pencemaran baru (tertangani) 40 persen karena ada beberapa pabrik yang sedang proses pembuatan IPAL," katanya.
Ketua RW 09, Kampung Jambatan, Hari mengatakan kegiatan Citarum Harum berkontribusi terhadap percepatan surutnya banjir. Menurutnya, jika banjir dulu bisa berlangsung satu minggu maka sskarang hanya dua hari dan akses jalan bisa dilalui kendaraan.