Jumat 03 Jan 2020 11:50 WIB

Layanan PLN Masih Terhenti di Ratusan Titik Banjir

Masih ada 322 wilayah yang mati listrik pascabanjir.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Reiny Dwinanda
Banjir di kawasan Kampung Baru, Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (2/1/2020). PLN akan memulihkan Gardu Induk Kembangan yang juga terimbas banjir.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Banjir di kawasan Kampung Baru, Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (2/1/2020). PLN akan memulihkan Gardu Induk Kembangan yang juga terimbas banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layanan Perusahaan Listrik Negara (PLN) belum sepenuhnya pulih setelah banjir melanda Jabodetabek sejak Rabu (1/1) pagi. Hingga Jumat siang, masih ada ratusan titik yang belum kembali menyala.

Berdasarkan laman pelita.plnjaya.co.id pada pukul 11.12 WIB, masih ada 322 wilayah yang mati listrik pascabanjir. Wilayah itu di antaranya Cengkareng, Kebon Jeruk, Jasinga, Nanggung, Cibitung, Wanasari, dan Kebon Jeruk.

Baca Juga

Jumlah pemadaman terus menurun dalam beberapa jam terakhir. PLN terus berupaya untuk melakukan normalisasi arus listrik.

PLN telah menyalakan sebanyak 4.864 gardu distribusi listrik. Secara keseluruhan, terdapat 5.740 gardu distribusi yang terdampak banjir di Jabodetabek.

Salah satu gardu induk yang terendam adalah Gardu Kembangan, Jakarta Barat. Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyebut, PLN terus berupaya melakukan normalisasi arus listrik pascabanjir, termasuk pada Gardu Kembangan.

"Begitu air surut, tim PLN akan membersihkan gardu induk dan mengecek seluruh alat. Memastikan bisa berfungsi dengan baik," kata Darmawan di Kembangan, Jakarta Barat, saat menerima tinjauan Kapolri Idham Azis dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Jumat (3/1).

Darmawan melaporkan, Jumat siang ini, gardu induk di Kembangan tersebut akan berfungsi kembali. Ia mengatakan, gardu ini sangat vital. Pasalnya, pasokan listrik dari Jawa Timur tersalurkan melalui Gardu Induk Kembangan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement