REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG — Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengimbau masyarakat yang terdampak bencana banjir agar berhati-hati dan waspada terhadap lingkungannya. Selain ancaman banjir, serangan hewan berbahaya seperti ular juga patut diwaspadai.
Cellica menyebutkan saat banjir melanda kemarin, belasan warganya digigit ular berbisa.
“Seperti diketahui sudah ada 15 korban gigitan ular berbisa yang kini mendapatkan perawatan di RSUD Karawang. Saya juga sudah instruksikan tim yang bisa menangani ular dari tim BPBD ataupun tim dari pemadam kebakaran kalau masuk ke wilayah banjir minimal menggunakan alas kaki untuk mengurangi resiko gigitan ular,” kata Cellica saat menggelar Rapat Evaluasi Penanggulangan Bencana Alam di Kabupaten Karawang seperti dalam siaran persnya, Jumat (3/1).
Cellica mengatakan pascabanjir pihaknya sudah meminta petugas dari BPBD dan tim rescue dari damkar untuk membantu warga yang terdampak. Ia juga telah menginstruksikan petugas kesehatan dan petugas dinsos untuk menyalurkan keperluan logistik kepada warga yang membutuhkan bantuan.
Menurutnya petugas akan siaga memgantisipasi bencana yang terjadi di Kabupaten Karawang. Hal itu untuk mengintat curah hujan yang tinggi masih mengguyur wilayah Karawang. Bukan hanya banjir, bencana seperti tanah longsor dan puting beliung juga harus diwaspadai.
“Kami kerahkan petugas untuk menanggulangi bencana untuk wilayah yang terdampak bencana banjir, longsor atauoun angin puting beliung,” kata Cellica.
Kepala BPBD Kabupaten Karawang Asep Wahyu Suherman menyebutkan terdapat 7.986 jiwa terdampak banjir dari 2.807 KK di enam kecamatan yang terendam banjir. Enam kecamatan tersebut adalah Jatisari, Cilamaya Wetan, Banyusari, Telukjambe Barat, Cikampek, dan Purwasari.
“Penyebab bencana banjir di Kabupaten Karawang akibat curah hujan tinggi sehingga mengakibatkan sungai meluap,” ujar Asep.