REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Bek Real Madrid, Raphael Varane, menceritakan bagaimana tekanan berada di klub raksasa Spanyol. Meski masih berusia 26 tahun, Varene termasuk salah satu pemain lama yang ada di tubuh El Real.
Varane bergabung dengan Los Blancos sejak 2011 dari klub Ligue 1 Prancis, Lens. Sesuatu yang diperhatikan bek timnas Prancis setelah kepindahannya adalah tingkat tekanan bermain bersama Madrid.
"Ini adalah tekanan yang berbeda. Setiap hari, ada banyak surat kabar, program televisi dan radio, dll. Dan apa yang terjadi di Madrid sering memiliki dampak di seluruh dunia. Mereka bersifat global," kata Varene dikutip dari AS, Jumat (3/1).
Menurut Varane, tekanan di dalam klub juga sangat besar. Para penggemar selalu menuntut tim untuk meraih kemenangan di setiap pertandingan.
"Menang itu bagus, tetapi itu tak pernah cukup. Anda selalu harus meningkatkan permainan. Hasil imbang adalah bencana. Ini tingkat standar yang lebih besar daripada di klub lain. Kami merasakan ini dan hidup dengannya. Tak semua pemain bisa hidup dengan ini. Saya telah melihat pemain yang tidak bisa mengatasinya," jelas Varane.
Selain itu, Varene mengungkapkan, Jose Mourinho dan Zinedine Zidane adalah sosok yang memiliki peran penting atas kepindahannya ke El Real. Hingga kini, Varane menaruh rasa hormat kepada kedua pelatih tersebut.
"Merekalah yang melihat sesuatu dalam diri saya," ungkap Varene. "Mereka mempertaruhkan saya, tidak ada seorang pun di klub yang tahu tentang saya selain mereka. Di media, di kota, tidak ada yang tahu siapa saya, bahkan para pemain. Sepertinya mereka mempertaruhkan seorang pemain muda. Menunggu untuk melihat apakah itu berhasil atau tidak."