BOGOR, AYOBANDUNG.COM -- Bencana alam longsor dan banjir yang melanda Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor di awal tahun menyebabkan ribuan jiwa mengungsi.
"4.146 warga masih berada di tempat pengungsian yang aman pada beberapa lokasi di kantor desa, SD, musala, masjid, pesantren dan rumah-rumah warga," ujar Kapolsek Cigudeg, Kompol Bektiyana, Minggu (5/1/2020).
AYO BACA : Cuaca Buruk, Helikopter Jokowi Batal Mendarat di Lokasi Bencana Bogor
Dia mengatakan, ribuan pengungsi itu berasal dari sembilan desa. Mereka terpaksa diungsikan karena rumah tinggal mereka rusak diterjang bencana yang disebabkan hujan dengan intensitas tinggi.
"Berdasarkan data yang kami himpun diketahui bahwa 234 rumah mengalami rusak ringan, 72 rumah mengalami rusak sedang dan 460 rumah mengalami rusak berat," katanya.
AYO BACA : Pemprov Jabar Santuni Korban Bencana Bogor Rp1,5 Miliar
Secara rinci desa yang terdampak yakni Desa Urug, 98 rumah rusak ringan dan 98 rumah rusak berat; Desa Harakat Jaya, 19 rumah rusak berat; Desa Kiara Pandak, 255 rumah rusak berat; Desa Sukamulih, 86 rumah rusak ringan, 72 rumah rusak sedang, 19 rumah rusak berat; Desa Jaya Raharja, 32 rumah rusak berat; Desa Cisarua, 50 rumah rusak ringan, 37 rumah rusak berat.
"Data yang belum dapat kami himpun dari Desa Kiara Sari, Desa Cileuksa dan Desa Pasir Madang, karena tim masih kesulitan menembus akses lokasi terdampak," ungkap Bektiyana.
Dia mengatakan, dalam peristiwa ini sebanyak 6 orang dinyatakan meninggal dunia. Sementara 3 orang korban asal Kampung Sinar Harapan Desa Harkat Jaya atas nama Amri (65), Mesaroh (25) dan Cici (10) masih belum dapat ditemukan.
"Delapan orang di rujuk ke rumah sakit dan puskesmas, 16 orang luka ringan serta 3 orang belum ditemukan, tim evakuasi terus berupaya melakukan pencarian hingga hari ini. Posko bencana terpadu yang terletak pada Kantor Kecamatan Sukajaya terus menerus menerima bantuan logistik yang berdatangan," katanya.
AYO BACA : Longsor Sebabkan 11 Desa di Kabupetan Bogor Terisolasi