Selasa 07 Jan 2020 06:45 WIB

Putin Undang Merkel ke Rusia Bicarakan Timur Tengah

Kanselir Jerman Angela Merkel akan melakukan perjalanan ke Rusia pada 11 Januari

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Kanselir Jerman Angela Merkel akan melakukan perjalanan ke Rusia pada 11 Januari. Ilustrasi.
Foto: AP/Markus Schreiber
Kanselir Jerman Angela Merkel akan melakukan perjalanan ke Rusia pada 11 Januari. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kanselir Jerman Angela Merkel akan melakukan perjalanan ke Rusia pada 11 Januari mendatang untuk berbicara dengan Presiden Vladimir Putin. Keduanya akan berbicara mengenai krisis yang dipicu oleh pembunuhan komandan militer Iran Qasem Soleimani dalam serangan udara AS. Demikian diumumkan Kremlin melalui layanan pers.

Merkel akan melakukan perjalanan atas undangan Putin dan mereka juga akan membahas situasi di Suriah, Libya, dan Ukraina. Juru bicara Merkel mengatakan Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas akan menemaninya dalam perjalanan.

Baca Juga

Sebelumnya, Heiko Maas pada Ahad (5/1) menyerukan pertemuan dengan rekan-rekannya di Uni Eropa. Pertemuan dimaksudkan untuk membahas ketegangan yang meningkat di Timur Tengah setelah pembunuhan komandan Pasukan Quds Iran Mayor Jenderal Qasem Soleimani di Irak oleh Amerika Serikat.

"Sebagai orang Eropa, kami mencoba dan memanfaatkan saluran komunikasi sepenuhnya dalam situasi saat ini," ujar Heiko Maas dalam sebuah pernyataan.

Maas mengusulkan kepada kepala urusan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell untuk mengadakan pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa pada pekan ini. Pertemuan tersebut bertujuan untuk mengeluarkan kebijakan bersama terkait krisis di Timur Tengah saat ini.

Maas juga mengatakan Jerman akan berbicara kepada pemerintah Irak setelah parlemen negara itu mendukung rekomendasi perdana menteri bahwa semua pasukan asing harus keluar dari Irak. "Kepentingan utama kami yaitu stabilitas dan persatuan Irak tidak boleh menjadi korban dari eskalasi konflik baru-baru ini," katanya.

Soleimani, dipandang sebagai orang paling kuat kedua di Iran, tewas di bandara Baghdad Jumat lalu oleh pesawat tak berawak AS. Serangan itu telah menggelorakan kembali permusuhan lama AS-Iran-Iran ke wilayah yang belum dipetakan dan memicu kekhawatiran tentang konflik lebih besar.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement