Selasa 07 Jan 2020 17:34 WIB

MUI Desak Pemerintah Kaji Ulang Hubungan dengan Cina

Pengkajian ulang hubungan dengan Cina menyusul kasus Natuna.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Sekretaris Jenderal MUI, Anwar Abbas, meminta pemerintah Indonesia mengkaji ulang hubungan RI dengan Cina.
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Sekretaris Jenderal MUI, Anwar Abbas, meminta pemerintah Indonesia mengkaji ulang hubungan RI dengan Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, menyatakan MUI sangat kecewa dengan pemerintah Indonesia dan para investor dari Tiongkok. Hal ini disampaikan menyusul klaim Tiongkok atas perairan Natuna sebagai bagian dari wilayah mereka.  

Padahal, lanjut Anwar, perairan tersebut sudah diakui dan ditetapkan PBB merupakan bagian dari wilayah Indonesia. Kekecewaan ini menjadi-jadi dan menyakitkan hati terutama setelah sebelumnya Tiongkok berinvestasi di Indonesia dengan memboyong tenaga kerja dari negara mereka sendiri.

Baca Juga

"Untuk itu MUI meminta dan mendesak pemerintah Indonesia untuk mengkaji kembali dengan serius tentang hubungan antara Tiongkok dan Indonesia serta dampaknya terhadap kedaulatan politik dan ekonomi bangsa Indonesia," kata dia dalam keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Selasa(7/1). 

Sebab menurut Anwar, dari fenomena yang terjadi, tampak pemerintah dan para investor Tiongkok hanya mengedepankan kepentingannya saja dan mengabaikan kepentingan Indonesia. Hal ini jelas sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang harus dijunjung tinggi dalam hubungan dan kerjasama internasional. 

"Yaitu prinsip saling menghormati kedaulatan negara lain dan prinsip saling menguntungkan. Dan dari hubungan yang sudah terbangun selama ini pemerintah Tiongkok terlihat sangat mengabaikan prinsip-prinsip yang sangat mulia dan luhur tersebut," katanya.  

Kondisi tersebut, papar Anwar, tentu merugikan bagi bangsa Indonesia. Karenanya, negara Indonesia harus tegak berdaulat agar tercipta sebesar-besarnya kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyat. MUI mendesak Pemerintah agar bersikap jelas dan tegas terhadap pemerintah dan para investor dari Tiongkok. 

"Agar kedaulatan kita sebagai bangsa mereka akui dan hargai. Kalau tidak, dan apalagi terkesan oleh mereka kita lembek dan sangat tergantung kepada mereka, maka ke depan tentu pasti mereka akan lebih bersimaharajalela lagi di negeri ini. Ini jelas sangat tidak kita inginkan," tuturnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement