REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester United gagal memanfaatkan status kandang saat bertemu Manchester City pada leg pertama semifinal Piala Liga Inggris. Menjamu City di Stadion Old Trafford, Rabu (8/1) dini hari WIB, United menyerah 1-3.
Pada babak pertama, tuan rumah bahkan sudah tertinggal 0-3. Usai jeda, MU hanya bisa memperkecil ketertinggalan lewat gol tunggal Marcus Rashford.
Pelatih MU, Ole Gunnar Solskjaer mengakui, anak asuhnya tampil melempem dalam 45 menit awal. Beruntung, skuat Iblis Merah tidak kebobolan lebih dari tiga gol.
Namun selepas jeda, MU mengambil inisiatif serangan. Meski demikian, kekalahan tak bisa dihindari Nemanja Matic dan rekan-rekan.
Masih ada leg kedua di markas the Citizens. Duel tersebut berlangsung di Stadion Etihad, Kamis (30/1) dini hari WIB.
Solskjaer yakin skuat Iblis Merah memiliki potensi membalikkan keadaan. "PSG adalah contoh terakhir bagi kami," kata juru taktik asal Norwegia, dikutip dari laman resmi klubnya.
Pada musim 2017/2018, MU bertemu Paris Saint-Germain (PSG) pada babak 16 besar Liga Champions. Saat tampil dalam leg pertama di Old Trafford, Paul Pogba dkk kalah 0-2.
Dalam duel secondleg di Paris, wakil Inggris itu menang 3-1. Agregat akhir 3-3. United melaju ke perempat final setelah unggul produktivitas gol tandang.
Skenario tersebut menjadi inspirasi bagi United kali ini. "Kami harus percaya, kami pergi ke Etihad, dan berharap bisa menampilkan kinerja terbaik di sana," ujar Solskjaer.
Solskjaer meminta anak asuhnya tidak terlarut dalam penyesalan mendalam. Saatnya, skuat Iblis Merah mengalihkan fokus ke laga kontra Norwich pada akhir pekan ini.