REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank BCA Syariah mencatat pertumbuhan positif pada 2019. Pembiayaan tumbuh hingga 15,22 persen atau sebesar Rp 745,67 miliar menjadi Rp 5,6 triliun secara tahunan dengan rasio pembiayaan bermasalah 0,58 persen.
Presiden Direktur BCA Syariah, John Kosasih menyampaikan secara keseluruhan perusahaan telah mencapai target yang ditetapkan. Tahun 2020, tambahnya, akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi perbankan syariah.
"Namun kami tetap optimistis dapat menjaga momentum pertumbuhan yang positif dan berkesinambungan," katanya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (8/1).
Aset BCA Syariah tercatat meningkat 22,11 persen menjadi Rp 8,6 triliun secara year on year. John mengatakan pertumbuhan aset didukung oleh pertumbuhan pembiayaan.
Penyaluran pembiayaan mayoritas dikontribusi oleh pembiayaan produktif, seperti infrastruktur pembangkit listrik, jalan tol, juga pembiayaan modal kerja dan investasi. Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) tercatat 0,58 persen (gross) dan 0,26 persen (nett).
Rasio kecukupan modal atau (CAR) tercatat 38,29 persen, naik 14,02 persen dari Desember 2018 sebesar 24,27 persen. Sementara pendanaan tercatat Rp 6,2 triliun. naik 12,69 persen secara tahunan.