REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah menyalurkan bantuan kemanusiaan Rp 2 miliar guna mendukung pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana banjir di wilayah Jabodetabek. Selain bantuan uang tunai, PWM melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jawa Tengah juga telah menurunkan tim guna mendukung penanganan tanggap darurat di wilayah terdampak bencana yang ada di daerah tersebut.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Tafsir, mengatakan sudah menjadi kultur bagi Muhammadiyah untuk hadir guna membantu mereka yang membutuhkan dukungan karena menjadi korban bencana alam. Tak terkecuali bagi mereka, warga yang menjadi korban bencana alam banjir di wilayah Jabodetabek dan sebagian wilayah Provinsi Jawa Barat pada awal tahun ini.
"Muhammadiyah mempunyai prinsip sekarang bencana, sekarang juga berangkat untuk membantu mereka yang sedang mendapatkan musibah," ungkapnya dalam keterangan pers di Semarang, Rabu (8/1) malam.
Untuk itu, lanjut Tafsir, Muhammadiyah Jawa Tengah langsung mengambil sikap dengan mengirimkan relawan ke lokasi terdampak bencana secara mandiri yang dikoordinir oleh MDMC Pimpinan Pusat (PP) Muhamamdiyah. "Pembagian tugas logistik dari MDMC dan pendanaan dari Lazis Muhammadiyah (LazisMu),” jelasnya.
Selain itu, MDMC Jawa Tengah juga mengirimkan 25 relawan yang direkrut oleh pemerintah provinsi (pemprov) Jawa Tengah. Mereka sudah diberangkatkan bersama seratus relawan lainnya.
Ketua Bidang (Kabid) Tanggap Darurat MDMC Jawa Tengah, Chairil Anam, menyatakan bantuan dana Rp 2 milyar itu akan disalurkan dalam bentuk uang, yang akan di aplikasikan sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Bantuan didistribusikan untuk wilayah terdampak banjir di Bogor, Banten, dan Bekasi.
Untuk wilayah tersebut, masing–masing disediakan dua ribu sembako, dua ribu paket peralatan sekolah, dan water dan sanitation. Kemudian, untuk wilayah Bogor dan Banten juga telah disepakati, jika sudah mendapatkan lokasi yang tepat akan dibuatkan hunian sementara (huntara). "Khususnya bagi warga yang rumahnya ikut terbawa banjir dan tertimbun tanah longsor," tandasnya.