REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan dari Askar Kauny menargetkan mampu mengumpulkan 10 ribu Alquran untuk masjid yang terendam banjir di wilayah Jabodetabek. Banjir yang menerjang di awal 2020 itu selain menyisakan duka bagi para korban, juga menghanyutkan serta merusak mushaf-mushaf Alquran di sejumlah masjid.
Berdasarkan data BNPB, banjir dan longsor yang terjadi pada awal tahun 2020, telah merusak banyak masjid, mushala. Meski sejumlah masjid dan mushala kini sudah bisa digunakan untuk aktivitasnya, namun puluhan ribu Alquran hilang dan rusak.
"Kami berharap banyak masyarakat yang segera kembali ke masjid dan beribadah dengan tenang. Targetnya 10 ribu Alquran yang akan kami siapkan," kata Direktur Program Askar Kauny, Hilal Achmad, dalam siaran pers yang diterima, Jumat (10/1).
Lebih lanjut dia menjabarkan pada fase tanggap darurat, ia dan tim relawan Askar Kauny membantu melakukan evakuasi dan pemberian makanan siap saji, obat-obatan, kebutuhan bayi, dan kebutuhan mendesak pengungsi lainnya. Selain itu, relawan Askar Kauny juga membantu membersihkan rumah warga serta masjid dan musola yang terdampak banjir.
Selain memberikan bantuan makanan dan logistik bagi korban bencana, Askar Kauny juga menggalang bantuan penyediaan Alquran dan sajadah bagi masjid atau musala terdampak banjir. "Dari sana (musibah banjir) kami temukan fakta, ternyata sajadah dan Alquran banyak sekali yang rusak atau hilang terbawa banjir," kata Hilal.
Tak berhenti di sana. Hilal menjelaskan, Askar Kauny juga menyediakan trauma healing bagi korban banjir, terutama anak-anak dengan menyiapkan guru ngaji yang akan mengajar para korban banjir. Dengan belajar Alquran, kata dia, diharapkan trauma anak-anak bisa segera pulih.
"Dari pengalaman kami di berbagai wilayah bencana, metode belajar Alquran dengan cara menyenangkan yang kami terapkan, membuat anak-anak segera pulih dari trauma pascabencana," pungkasnya.