REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Banjir yang terjadi akibat hujan deras disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat. Pemantauan di Majene, Ahad (12/1), banjir merendam sejumlah fasilitas pemerintah serta fasilitas umum, maupun sekolah dan kampus di kota Majene.
Selain itu, banjir juga menggenangi pemukiman warga setempat hingga air setinggi lutut orang dewasa.
Banjir juga sempat merendam jalur Trans Sulawesi yang menghubungkan Provinsi Sulsel dan Sulbar yang melintas di Kota Majene.
Hujan deras yang melanda Majene selama dua hari terakhir tersebut, membuat roboh talud dan pagar Kantor Pengadilan Agama Kabupaten Majene ke ke jalan.
Selain itu, angin kencang yang datang bersamaan dengan hujan deras juga membuat pepohonan di jalur Trans Sulawesi Kabupaten Majene tumbang ke jalan.
Bupati MajeneFahmi Massiara telah memantau kondisi daerah itu setelah hujan deras dan angin kencang.
Pemantauan juga dilakukan di jalur Trans Sulawesi di pesisir Kecamatan Pamboang yang nyaris putus akibat diterjang gelombang pasang.
Ia menyampaikan fenomena angin Monsun Australia yang diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjadi penyebab bencana itu terjadi di Majene.
Salah seorang warga Majene, Syam, mengatakan bukan hanya masyarakat di wilayah perkotaan yang diterjang banjir disertai angin kencang.
Namun, lanjutnya, sejumlah rumah warga yang ada di pesisir pantai di wilayah Kabupaten Majene juga terkena dampak gelombang pasang sehingga membutuhkan bantuan pemerintah.
"Sudah 10 unit rumah masyarakat nelayan di wilayah Dusun Sumakuyu, Desa Onang, Kecamatan Tubo Sendana yang dirusak gelombang pasang," katanya.