Rabu 15 Jan 2020 10:36 WIB

AS Pertahankan Tarif pada Barang China Jelang Kesepakatan

Pada hari ini pemerintah AS dan China akan menandatangani kesepakatan dagang.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin
Foto: AP Photo/Carolyn Kaster
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat akan mempertahankan tarif atas barang-barang China sampai penyelesaian perjanjian perdagangan AS-China tahap kedua. Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin  pada Selasa (14/1), sehari sebelum kedua belah pihak menandatangani kesepakatan sementara.

Mnuchin mengatakan kepada wartawan bahwa Presiden Donald Trump dapat mempertimbangkan pelonggaran tarif jika dua ekonomi terbesar dunia itu bergerak cepat untuk menindaklanjuti perjanjian berikutnya. "Jika presiden mendapatkan Fase 2 dengan cepat, dia akan mempertimbangkan untuk melepaskan tarif sebagai bagian dari fase 2," kata Mnuchin.

Baca Juga

Trump dijadwalkan akan menandatangani perjanjian perdagangan fase 1 dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He di Gedung Putih pada Rabu (15/1) pukul 11.30 pagi waktu setempat (16.30 GMT). Penandatanganan dilakukan seminggu sebelum Senat AS akan memulai sidang pemakzulan terhadap presiden AS.

Trump menjadi presiden AS ketiga yang dimakzulkan ketika DPR bulan lalu menyetujui tuduhan bahwa ia menyalahgunakan kekuasaannya dengan menekan Ukraina untuk mengumumkan penyelidikan terhadap saingan calonpresiden dari Partai Demokrat Joe Biden dan menghalangi penyelidikan Kongres.

Kekhawatiran tentang kesepakatan perdagangan membebani saham-saham AS pada Selasa (14/1), mengirim saham-saham lebih rendah setelah laporan Bloomberg menyatakan tarif AS bisa tetap berlaku sampai setelah pemilihan presiden November.

Data baru menunjukkan bahwa kerugian akibat perang perdagangan Trump terbukti lebih luas, lebih dalam dan lebih tahan lama terhadap daya saing dan pekerjaan manufaktur Amerika daripada yang diyakini sebelumnya.

Mnuchin dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer mengatakan sebelumnya tidak ada kesepakatan dengan China mengenai penurunan tarif lebih lanjut.

Dalam pernyataan bersama, mereka mengatakan semua aspek dari perjanjian perdagangan Fase 1 dengan China akan dipublikasikan pada Rabu waktu setempat, kecuali lampiran rahasia yang akan merinci produk dan jasa-jasa AS yang akan dibeli oleh China.

“Tidak ada perjanjian lisan atau tertulis lainnya antara Amerika Serikat dan China tentang masalah ini, dan tidak ada kesepakatan untuk pengurangan tarif di masa depan. Setiap rumor yang bertentangan pasti salah," kata mereka.

Setelah kesepakatan Fase 1 tercapai bulan lalu, Washington setuju untuk menangguhkan tarif pada produk telepon seluler, komputer laptop, dan barang-barang lain senilai 160 miliar dolar AS buatan China yang akan mulai berlaku pada 15 Desember, dan memangkas separuh tarif yang ada pada barang lainnya senilai 120 miliar dolar AS menjadi 7,5 persen. AS mempertahankan tarif 25 persen pada barang-barang China lainnya senilai 250 miliar dolar AS.

Menanggung biaya

Perusahaan-perusahaan AS telah membayar tarif 46 miliar dolar AS sejak Trump mulai merestrukturisasi hubungan dengan hampir semua mitra dagang utama Washington, data AS menunjukkan. Trump menegaskan tarif dibayar oleh negara-negara tempat mereka dikenakan pajak, tetapi para ekonom dan bisnis AS mengatakan mereka menanggung beban biaya paling besar.

Amerika untuk Perdagangan Bebas, sebuah koalisi lebih dari 150 asosiasi bisnis yang menentang tarif, mengatakan kesepakatan perdagangan Fase 1 tidak akan banyak membantu meringankan beban miliaran dolar dalam tarif yang dibayarkan oleh perusahaan-perusahaan AS.

"Sebagian besar tarif yang merupakan pajak yang dibayar oleh orang Amerika dan bukan China akan tetap berlaku, terus merusak ekonomi Amerika," kata juru bicara asosiasi Jonathan Gold.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement