Kamis 16 Jan 2020 12:45 WIB

Pemkot Jakpus akan Kaji Ulang Penataan PKL di Sabang

Ada sebanyak 50 PKL di Sabang yang nantinya ditata.

Pedagang beraktivitas melayani pembeli di kawasan Jalan Sabang, Jakarta Pusat. Pemkot Jakpus akan menata ulang pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di kawasan Sabang.  (Republika/Prayogi)
Pedagang beraktivitas melayani pembeli di kawasan Jalan Sabang, Jakarta Pusat. Pemkot Jakpus akan menata ulang pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di kawasan Sabang. (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Pusat akan mengkaji ulang penataan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Sabang atau Jalan Haji Agus Salim. Keberadaan PKL di Sabang ini menuai kritik dari para warga.

"PKL yang jelas tetap akan kita tata. Kalau perlu kita carikan relokasi. Tapi yang ga jauh dari situ. Kita akan kaji lagi, yang jelas akan kita tata PKL ini," kata Wakil Wali Kota Jakarta Pusat,Irwandisaat dihubungi di Jakarta, Kamis (16/1).

Baca Juga

Menurut Irwandi, PKL yang akan direlokasi nantinya ditata sesuai lahan yang tersedia. Jika mengikuti saran DPRD agar memindahkan ke Thamrin 10 sudah tidak ada tempat untuk para PKL itu.

"Kita tergantung lahan, yang ada kita menyesuaikan, konsepnya terbuka seperti Kuliner Kampung 5 BSM Sabang," ujar Irwandi.

Menurut Irwandi, ada sebanyak 50 PKL yang nantinya ditata sehingga toko maupun kios yang sudah ada dapat dipandang pengunjung kawasan kuliner Sabang tanpa terhalangi oleh PKL.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani meminta rencana penempatan PKLdi Jalan Sabang untuk dialihkan ke pusat kuliner baru,Thamrin 10. di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. "Di Sabang ini kita tahu sudah lama kawasannya. Bahkan nasi Padangnya aja dari 1958. Mereka kontribusi ke DKI dan sebagainya," kata dia.

"Saya nggak ngomong mana yang harus diprioritaskan, tapi seperti itu faktanya. Jadi kalau ada PKL yang baru dateng lebih baik ditempatkan di Thamrin 10," kata Zita menambahkan.

Menurut Zita, hal tersebut akan berefek sangat baik. Kondisi Jalan Sabang atau Jalan Haji Agus Salim akan lebih rapi, sementara PKL juga bisa melanjutkan mencari rezekinya. Usulan Zita ini berasal dari aduan masyarakat mengenai akan diterapkannya parkir model paralel dan penempatan PKLdi kawasan Jalan Sabang itu.

Ketua RW 01 Kawasan Jalan Sabang Grace menyalurkan aspirasi keberatannyakepada Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudidengan menyebutkan rencana kebijakan tersebut merugikan warga. Apalagi sosialisasi hanya dilakukan satu arah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement