REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, tahun ini menargetkan akan merevitalisasi 10 pasar rakyat dan 1 pasar kreatif dalam program Pasar Jawa Barat Juara. Menurut Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri pada Dinas Indag Provinsi Jawa Barat Eem Sujaemah, Pasar rakyat Juara ini nantinya akan diarahkan menjadi pasar ber-SNI.
Menurut Eem, revitalisasi 10 pasar rakyat yang dilakukan saat ini merupakan kelanjutan program serupa yang digelar pada 2019. Pasar rakyat yang akan direvitalisasi tersebut di antaranya di Kabupaten Sumedang, Cirebon, dan Tasikmalaya.
“Tahun ini ada sebelas pasar yang akan direvitalisasi, terdiri dari sepuluh pasar rakyat dan satu pasar kreatif yang berada di Jalan Pahlawan 70 Kota Bandung," ujar Eem, Kamis (16/1).
Eem mengatakan, rencananya pekan depan pihaknya akan melaksanakan rapat dengan kabupaten/kota membahas bagaimana untuk pencapaian progress ke depannya kurva S-nya. "Kita juga ingin supaya pasar rakyat itu sudah menuju pasar SNI (pembangunannya, red),” katanya
Dalam pembangunan pasar rakyat yang direvitalisasi ini, kata Eem, terdapat beberapa koridor yang harus diperhatikan. Di antaranya yakni bentuk atap pasar, memiliki ciri khas Jawa Barat (Gedung Sate), dan ada simbol dari kota/kabupaten di pasar rakyat yang dibangun tersebut.
Bentuk atap pasar yang akan dibangun, terdapat tiga pilihan yakni bentuk Julang Ngapak, Tagog Anjing, dan Badak Heuay.
“Adanya nomenklatur-nomenklatur di pasar rakyat yang direvitalisasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini dikarenakan bantuan pembangunan tersebut sifatnya bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat kepada kabupaten/kota," paparnya.
Sebelumnya, Dinas Indag Provinsi Jawa Barat telah merevitalisasi 7 pasar rakyat yang tersebar di 6 kabupaten/kota pada 2019, di antaranya Pasar Manis Ciamis, Pasar Langensari Banjar, dan Pasar Baleendah Kabupaten Bandung.
Kepala Dinas Indag Provinsi Jawa Barat M Arifin Soendjayana mengatakan pemprov menaruh perhatian penguatan pasar rakyat di 27 kabupaten/kota agar dapat berinovasi kreatif digital dengan tata kelola yang lebih profesional. Pada 2020, besaran bantuan keuangan untuk revitalisasi pasar rakyat ini bervariasi, mulai Rp 6 miliar, Rp 10 miliar, dan Rp 15 miliar sesuai hasil verifikasi yang telah dilakukan ke lapangan.
“Tujuan program ini agar pasar rakyat dapat berdaya saing tanpa menyampingkan unggulan lokal dan budaya,” kata Arifin.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, revitalisasi pasar rakyat yang akan dilakukan pihaknya tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, melainkan juga merancang event-event yang dapat menarik masyarakat. Salah satunya dengan menggelar festival pasar rakyat.
“Pembangunan pasar rakyat tidak hanya secara fisik, tapi harus diwarnai dengan kegiatan lain seperti festival atau pagelaran budaya,” katanya.
Jika pasar tradisional berhasil menjadi primadona masyarakat kalangan menengah dan atas, maka revitalisasi yang dilakukan Pemprov Jabar berhasil. “Ada ratusan pasar rakyat dalam 5 tahun yang akan kami perbaiki dan kami bangun agar tidak ada lagi pasar yang kotor dan jorok,” katanya.