Keluarga Hamouda Abu Amra berkumpul mengelilingi api unggun untuk mengusir dingin tidak jauh dari kediaman mereka yang di Khan Younis, selatan Jalur Gaza. Bangunan 5 lantai yang dihuni 19 jiwa itu hancur dibombardir serangan udara Israel pada November tahun lalu. (FOTO : Hatem Moussa/AP)
Kelurga Hamouda Abu Amra berkumpul mengelilingi api unggun untuk mengusir dingin tidak jauh dari kediaman mereka yang di Khan Younis, selatan Jalur Gaza. Bangunan 5 lantai yang dihuni 19 jiwa itu hancur dibombardir serangan udara Israel pada November tahun lalu. (FOTO : Hatem Moussa/AP)
Keluarga Hamouda Abu Amra berkumpul mengelilingi api unggun untuk mengusir dingin tidak jauh dari kediaman mereka yang di Khan Younis, selatan Jalur Gaza. Bangunan 5 lantai yang dihuni 19 jiwa itu hancur dibombardir serangan udara Israel pada November tahun lalu. (FOTO : Hatem Moussa/AP)
Kelurga Hamouda Abu Amra berkumpul mengelilingi api unggun untuk mengusir dingin tidak jauh dari kediaman mereka yang di Khan Younis, selatan Jalur Gaza. Bangunan 5 lantai yang dihuni 19 jiwa itu hancur dibombardir serangan udara Israel pada November tahun lalu. (FOTO : Hatem Moussa/AP)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Keluarga Hamouda Abu Amraharus melewati musim dingin tahun ini di udara terbuka. Kediamannya di Khan Younis, selatan Jalur Gaza hancur oleh rudal Israel jelang akhir tahun lalu.
Menjelang puncak musim dingin di Palestina ribuan warga Palestina harus melewatinya di tengah-tengah blokade ekonomi dan energi dari Israel. Belum lagi serangan rudal dari militer Israel yang sewaktu-waktu bisa menghantam di mana saja .
sumber : AP Photo
Advertisement