Seorang balita menangis setelah serangan udara pasukan pemerintah di Kota Ariha, Provinsi Idlib Suriah, Rabu (15/1). (FOTO : Ghaith Alsyayad/AP)
Warga memperhatikan gedung yang hancur akibat serangan udara pasukan pemerintah Suriah di Kota Ariha, Provinsi Idlib Suriah, Rabu (15/1). (FOTO : Ghaith Alsyayad/AP)
Pejalan kaki melintasi gedung yang hancui akibat serangan udara pasukan pemerintah di Kota Ariha, Provinsi Idlib Suriah, Rabu (15/1). (FOTO : Ghaith Alsyayad/AP)
TIm SAR mengevakuasi jenazah dari gedung yang hancur akibat serangan udara pasukan pemerintah di Kota Ariha, Provinsi Idlib Suriah, Rabu (15/1). (FOTO : Ghaith Alsyayad/AP)
Ekspresi seorang anak yang kesakitan setelah menjadi korban serangan udara pasukan pemerintah di Kota Ariha, Provinsi Idlib Suriah, Rabu (15/1). (FOTO : Ghaith Alsyayad/AP)
Pasukan Relawan Helm Putih memadamkan api yang membakar sebuah kendaraan akibat serangan udara pasukan pemerintah di Kota Ariha, Provinsi Idlib Suriah, Rabu (15/1). (FOTO : Syrian Civil Defense White Helmets via AP)
Pasukan Relawan Helm Putih memadamkan api yang membakar sebuah kendaraan akibat serangan udara pasukan pemerintah di Kota Ariha, Provinsi Idlib Suriah, Rabu (15/1). (FOTO : Syrian Civil Defense White Helmets via AP)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, IDLIB -- Setidaknya 21 orang tewas di provinsi Idlib barat laut yang dikuasai pemberontak Suriah ketika pasukan pemerintah Suriah dan sekutu Rusia melakukan serangan udara. Perjanjian gencatan senjata antara Rusia dan Turki, telah disepakati pada Ahad, namun kekerasan masih terjadi hingga Rabu (15/1) waktu setempat.
Syrian Civil Defence atau dikenal dengan White Helmets mengatakan, serangan udara dan bom barel menghantam pasar sayuran di kota Ariha. Juru Bicara White Helmets Ahmed Sheiko mengatakan, setidaknya 19 orang tewas dalam serangan di pasar dan toko-toko terdekat, termasuk seorang sukarelawan White Helmets.
sumber : AP Photo
Advertisement