Rabu 05 Jun 2019 22:46 WIB

Bashar al-Assad Shalat Idul Fitri di Masjid Hafez al-Assad

Bashar al-Assad shalat ditemani para pejabat, ulama, dan rakyat.

Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Foto: Reuters
Presiden Suriah Bashar al-Assad.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS— Presiden Suriah, Bashar al-Assad, menunaikan shalat Idul Fitri, hari raya yang menandai berakhirnya puasa selama bulan suci Ramadhan, di Masjid Presiden Hafez al-Assad,di Damaskus, Rabu (5/6).

Menteri Waqaf, Imam Besar Suriah, para pejabat senior negara dan Partai Sosialis Arab, Baath, sejumlah anggota DPR Suriah, sejumlah cendekiawan Muslim dan rakyat juga menunaikan shalat Idul Fitri 1440 Hijriyah/2019 Masehi, bersama Bashar.

Baca Juga

Syekh Bashir Eid al-Bari menjadi khatib. Dalam khotbahnya menekankan makna besar dan luhur dari Idul Fitri.

Dia menyatakan, Tuhan memberkahi bilad (Negara) Syam, yang tetap berjaya sepanjang sejarah meskipun menghadapi berbagai peristiwa dan keadaan dan berkah hari ini membuat Suriah makin kokoh melawan terorisme.

Sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Suriah, SANA, al-Bari menegaskan putra-putra Suriah dan militernya yang pemberani, di bawah kepemimpinan Bashar menoreh sejarah mulia hari ini saat mereka berpegang pada tanah mereka dan mempertahankan peradaban mereka melawan terorisme dan melawan semua musuh Islam.

Dia menekankan, Bashar memelihara kekokohan dan mempertahankan bangsa Arab dan umat Muslim serta Arabisme. Mufti Damaskus itu memohon kepada Tuhan  agar melindungi Suriah dan militernya yang pemberani dan tanah air Suriah.

 

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement