REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Kesulitan Real Madrid untuk mencetak gol usai kehilangan Cristiano Ronaldo membuat pelatih Zinedine Zidane punya cara lain agar timnya tetap menang. Zidane memperkokoh tembok pertahanan Madrid dari gempuran lawan-lawannya.
Madrid rata-rata mencetak 2,5 gol per pertandingan dalam tiga musim pertama Zidane di klub saat Ronaldo masih berseragam Los Blancos. Namun setelah Zidane kembali ke Santiago Bernabeu untuk menjalani periode kedua, Madrid hanya mencatat 1,7 gol per pertandingan.
Karim Benzema satu-satunya pemain yang mencoba menggantikan produktivitas Cristiano Ronaldo di Madrid. Gareth Bale tidak dapat memikul tanggung jawab menjadi superstar Los Blancos untuk urusan menjebol gawang.
Dengan demikian, Zidane memutuskan untuk mengubah fokusnya ke arah membangun tembok pertahanan, yang hanya kebobolan 0,81 gol per pertandingan.Musim lalu, Real Madrid kebobolan 1,3 gol per pertandingan, sementara mereka rata-rata memiliki angka yang sama (1,2) pada 2016/2017, meskipun mereka dulu mencetak 2,88 gol per pertandingan.
Sebagaimana dilansir Marca, Jumat (17/1), pada musim 2019/2020 Madrid telah mencetak 2,11 gol per pertandingan, jauh lebih baik daripada 1,45 gol per pertandingan musim lalu. Alhasil, Madrid langsung menjadi kesebelasan terbaik di lima liga utama Eropa dalam soal pertahanan.
Belum ada tim yang kebobolan lebih sedikit dari Real Madrid musim ini di lima liga utama Eropa. Los Blancos hanya kemasukan 12 gol dan bersama Atletico Madrid, mereka memiliki pertahanan terbaik musim ini.
Untuk kompetisi Liga Inggris, Liverpool tercatat kebobolan 14 kali, sementara Borussia Monchengladbach memiliki pertahanan terbaik di Bundesliga Jerman dengan 18 gol kebobolan.
Inter Milan hanya kemasukkan 16 gol dibandingkan klub-klub Italia lainnya, sementara pemimpin Ligue 1 Paris Saint-Germain baru kebobolan 13 kali.