REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Presiden Moeldoko memanggil Haerul, montir asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan yang berhasil merakit dan menerbangkan pesawat di Pantai Ujung Tape, Rabu (15/1) lalu. Setelah mendapat perhatian publik secara luas, Haerul pun mendapat apresiasi dari pihak Istana Kepresidenan.
Moeldoko menyampaikan apresiasinya kepada Haerul yang hanya sempat mengenyam bangku sekolah hingga kelas 3 SD tersebut. Haerul dianggap telah menyebarkan inspirasi untuk berjuang dan bertekad mewujudkan mimpinya sendiri yakni terbang dengan pesawat. Bahkan Haerul sebelumnya belum pernah sekalipun terbang dengan pesawat hingga mimpinya terwujud dengan pesawat berpenumpang tunggal rakitannya.
"Kalau saya melihat ini kira-kira flashback tahun 40-an lah bagaimana pesawat itu mulai ditemukan tetapi yang saya hargai adalah satu semangatnya," ujar Moeldoko usai menyambut kedatangan Haerul, Senin (20/1).
Moeldoko pun membuka peluang untuk menampung Haerul dalam manajamen talenta nasional yang sedang digodok pemerintah. Manajemen talenta nasional memang sedang 'memburu' bakat-bakat yang dimiliki putra-putri bangsa yang selama ini belum termanfaatkan dengan optimal.
Haerul sendiri mengaku senang bisa diundang ke KSP. Menurutnya, keinginan untuk membuat pesawat sudah muncul sejak kecil. Akhirnya ia mewujudkannya dengan merakit pesawat selama kurang lebih dua bulan. Produksi pesawat dengan mesin motor Kawasaki Ninja 150 cc itu pun hanya dilakukan dengan tutorial dari Youtube saja.
"Iya pure dari Youtube belajarnya. Kebanyakan luar negeri," kata Haerul.
Ia mengaku menghabiskan dana sekitar Rp 30 juta untuk merakit pesawat berpenumpang tunggal yang sebagian besar materialnya adalah barang bekas.