Kamis 23 Jan 2020 21:12 WIB

Ngomong Soal Virus Corona, Pejabat BRI Kena Tegur Menkes

Menkes mengingatkan BRI tak berwenang membuat pernyataan soal virus corona.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat mendatangi Kantor Huawei di Gedung BRI 2 yang diduga menjadi lokasi kasus suspect infeksi virus Corona di Jakarta, Kamis (23/1).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat mendatangi Kantor Huawei di Gedung BRI 2 yang diduga menjadi lokasi kasus suspect infeksi virus Corona di Jakarta, Kamis (23/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menegur salah satu pejabat Bank BRI karena telah membuat pernyataan terkait dugaan infeksi virus corona yang menyebabkan salah satu pegawai Huwaei yang berada di Gedung BRI dilarikan ke rumah sakit. Pernyataan itu disebut telah membuat panik masyarakat.

"Jangan bikin pernyataan dong kalau bukan dari Kemenkes," kata Menkes kepada salah satu pegawai BRI di depan Kantor Huawei di Gedung BRI 2 Sudirman, Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Menkes mengingatkan, pengumuman terkait dugaan kasus virus tersebut bukanlah kewenangan kantor BRI. Ia menjelaskan, kewenangan itu ada pada Kemenkes.

"Bukan kapasitasnya untuk mengemukakan hal virus dan sebagainya, dan (itu) kapasitasnya Menkes," katanya.

Menkes memastikan dirinya dan seluruh jajaran di Kemenkes telah melakukan upaya maksimal untuk mengantisipasi kemungkinan penyebarannya ke Indonesia. Pengecekan di semua pintu masuk negara masih terus berlangsung.

"Aku akan ngecek semua, termasuk pintu-pintu masuk negara. Aku cek semua. Kita ini sudah siaga 1 ini, enggak ada tidurnya," ujarnya.

Menkes menyayangkan pernyataan pers dari BRI mengenai dugaan infeksi virus corona. dan menegur mereka untuk seharusnya tidak membuat pernyataan yang meresahkan dan dapat merugikan pihak bank tersebut.

"Bayangkan kalau bank ini ndak operasional? Apa yang terjadi? Makanya tunggu. Menkes yang akan memberikan pernyataan setelah mengecek semua dengan detail. Tidak boleh membuat pernyataan apapun tanpa bukti," katanya.

Sebelumnya, Corporate Secretary Bank BRI Hari Purnomo memberikan pernyataan tertulis menyusul adanya informasi tentang salah satu karyawan Huawei yang diduga terkena virus corona.

"Sehubungan dengan adanya informasi mengenai salah satu pekerja/karyawan Huawei yang terjangkit virus nCoV (corona virus) yang berkantor di Gedung BRI, Jakarta, maka dapat kami sampaikan bahwa Bank BRI saat ini telah berkoordinasi dengan Huawei dan pihak terkait untuk melakukan investigasi terkait kebenaran informasi tersebut," katanya.

Hari menjelaskan, pekerja Huawei yang demam telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis serta diagnosis penyakitnya. Pasien yang diduga terjangkit virus corona telah diperiksa di Rumah Sakit Siloam Semanggi dan  dinyatakan hanya menderita sakit radang tenggorokan biasa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement