Senin 27 Jan 2020 11:58 WIB

RSUD dr. Soetomo Tegaskan Belum Ada Pasien Corona

Pasien yang mengalami batuk pilek tidak memenuhi indikasi terserang virus corona

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
 Petugas medis mengenakan pakaian proteksi lengkap di kota Wuhan, China, yang terkena wabah virus Corona.
Foto: chinatopix via AP
Petugas medis mengenakan pakaian proteksi lengkap di kota Wuhan, China, yang terkena wabah virus Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Direktur Utama RSUD dr. Soetomo Joni Wahyuhadi menegaskan, hingga kini belum ada pasien terinfeksi virus corona yang masuk rumah sakit tersebut. Terkait kabar adanya pasien yang mengalami batuk pilek dan masuk ke RSUD dr. Soetomo, Joni menegaskan, setelah dilakukan pemeriksaan, pasien tersebut tidak memenuhi indikasi terserang virus corona

"Setelah dievaluasi mulai dari kemarin sampai pagi ini, ternyata status pasien ini belum memenuhi untuk suspect corona. Beliau ini mask ke RSUD dr. Soetomo jalan sendiri," ujar Joni ditemui di RSUD dr. Soetomo, Surabaya, Senin (27/1).

Joni mengatakan, pasien yang berprofesi sebagai guru bahasa Mandarin tersebut memang pernah pergi ke Cina, dan kembali ke Surabaya pada 5 Januari 2019. Namun sepulang dari Cina, kata Joni, yang bersangkutan tidak mengalami sakit apapun. Sampai pada 26 Januari 2019, yang bersangkutan mengalami batuk dan pilek.

"Jadi gejala-gejalanya belum memenuhi kriteria untuk persangkaan atau suspect dari corona virus. Yang bersangkutan diperkirakan bronkitis dan memang mempunyai riwayat itu," ujar Joni.

Namun, kata Joni, untuk kewaspadaan pasien tersebut dimasukkan ke ruang isolasi khusus. Tujuannya adalah untuk meneliti dan melakukan pemeriksaan lanjutan, apakah statusnya nanti bisa ke arah indikasi terserang virus corona atau tidak. Joni menegaskan akan terus melakukan pemeriksaan-pemeriksaan terhadap pasien tersebut.

"Jadi hari ini kita lakukan pemeriksaan. Nanti dari pemeriksaan-pemeriksaan itulah kita baru declare ulang, apakah ini suspect apakah ini bukan. Hasil pemeriksaan kita kirim ke laboratorium di bawah koordinasi dari Kementerian Kesehatan yaitu BBLK," kata Joni.

Ahli dari RSUD dr. Soetomo, Dr Harsono menegaskan, pihaknya telah melakukan evaluasi yang disesuaikan dengan kriteria-kriteria yang sudah dicanangkan oleh WHO. Namun, kata dia, pasien tersebut memang belum bisa dimasukkan sebagai kategori terserang virus korona. Tapi, kata dia, pasien tersebut tetap diopnamekan sebagaimana juga pasien pasien umum lainnya.

"Kebetulan ini juga berasal dari Cina dan kita tetap melakukan kewaspadaan untuk melakukan serangkaian pemeriksaan," kata Harsono.

Harsono menegaskan, pasien tersebut terserang bronkitis. Pasien tersebut juga memangku memiliki riwayat bronkitis akut. Tapi, kata dia, untuk kewaspadaan, pihaknya melakukan serangkaian pemeriksaan untuk tetap waspadaa terhadap kemungkinan infeksi corona.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement