REPUBLIKA.CO.ID, BATUSANGKAR- Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi memberikan penjelasan mengenai pembatalan kunjungan 150 wisatawan asal Cina ke Kabupaten Tanah Datar. Rencana awal, rombongan turis Cina akan berkunjung ke sejumlah lokasi di Luhak Nan Tuo hari ini, Senin (27/1) yakni ke Istana Pagaruyung, Rumah Dinas Bupati Tanah Datar di Gedung Indo Jolito, arena pacu jawi dan Danau Singkarak. Namun karena banyaknya reaksi penolakan dari masyarakat Irdinansyah terpaksa membatalkan kunjungan wisatawan Cina tersebut ke Tanah Datar.
"Setelah mengkaji berbagai aspek dan berkoordinasi dengan pihak manajemen serta pimpinan rombongan kunjungan, mereka memahami apa yang kita sampaikan. Karena kunjungan mereka tidak pada kondisi yang tepat yang menimbulkan keresahan pada masyarakat kita di Tanah Datar, maka dari itu diputuskan kunjungan mereka dibatalkan ke Tanah Datar,” kata Irdinansyah.
Irdinansyah Tarmizi berharap, setelah pembatalan kunjungan dari wisatawan Kunming Negara Cina ini, kondisi dan situasi di Tanah Datar tetap terjaga dalam kondisi yang kondusif.
Irdimansyah mengatakan adanya reaksi penolakan kedatangan turis asal Cina ke Tanah Datar karena merebaknya virus corona yang sedang melanda Negara Cina, khususnya di daerah Wuhan. Virus menular dan mematikan tersebut sudah merebak ke berbagai negara bahkan sudah masuk ke Malaysia dan Singapura.
Virus yang dikenal juga sebagai 2019-nCoV itu dipahami adalah galur baru coronavirus yang sebelumnya belum diidentifikasi pada manusia. Gejala-gejala infeksi virus tersebut di antaranya gangguan pernapasan, demam, batuk, sesak nafas dan kesulitan bernafas.
Rombongan turis asal Cina yang beranggotakan 150 orang tersebut mendarat dengan pesawat Citilink pada Ahad (27/1) pagi kemarin di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Draft kunjungan wisatawan tersebut ialah ke Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan. Rencananya wisatawan Cina tersebut berada di Sumbar sampai Jumat (31/1).