Lomba Literasi Aksara Jawa. Peserta mengikuti lomba nasional literasi aksara jawa di Bangsal Kepatihan, Pakualaman, Yogyakarta, Senin (27/1). (FOTO : Republika/ Wihdan)
Lomba Literasi Aksara Jawa. Peserta mengikuti lomba nasional literasi aksara jawa di Bangsal Kepatihan, Pakualaman, Yogyakarta, Senin (27/1). (FOTO : Republika/ Wihdan)
Lomba Literasi Aksara Jawa. Peserta mengikuti lomba nasional literasi aksara jawa di Bangsal Kepatihan, Pakualaman, Yogyakarta, Senin (27/1). (FOTO : Republika/ Wihdan)
Lomba Literasi Aksara Jawa. Peserta mengikuti lomba nasional literasi aksara jawa di Bangsal Kepatihan, Pakualaman, Yogyakarta, Senin (27/1). (FOTO : Republika/ Wihdan)
Lomba Literasi Aksara Jawa. Peserta mengikuti lomba nasional literasi aksara jawa di Bangsal Kepatihan, Pakualaman, Yogyakarta, Senin (27/1). (FOTO : Republika/ Wihdan)
Lomba Literasi Aksara Jawa. Peserta mengikuti lomba nasional literasi aksara jawa di Bangsal Kepatihan, Pakualaman, Yogyakarta, Senin (27/1). (FOTO : Republika/ Wihdan)
Lomba Literasi Aksara Jawa. Peserta mengikuti lomba nasional literasi aksara jawa di Bangsal Kepatihan, Pakualaman, Yogyakarta, Senin (27/1). (FOTO : Republika/ Wihdan)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Beberapa suku di Tanah Air mengenal sistem alfabet tersendiri. Aksara Sunda, Jawa, Batak, Bali, Lontara, dan lain-lain memiliki sistem huruf tersendiri.
Untuk melestarikan budaya sistem alfabet ini diadakan lomba nasional literasi aksara Jawa di Bangsal Kepatihan, Pakualaman, Yogyakarta, Senin (27/1).
Lomba nasional dalam rangka Hadeging Ladipaten Pakualaman ke-214 (jawa) ini diikuti oleh 46 siswa SD, 53 siswa SMP, dan 132 Siswa SMA/ SM. Aspek yang dinilai salah satunya ketepatan dan keindahan. Wihdan/ Republika
sumber : Republika
Advertisement