Jumat 31 Jan 2020 01:26 WIB

Pemkot Bandung Mulai Bangun Kolam Retensi di Jalan Bima

Kolam retensi menjadi tempat parkir air jika DAS Citepus meluap.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Wali Kota Bandung Oded M Danial menggunakan Excavator mini pada acara Macul Perdana Kolam Retensi Citepus, di Jalan Bima, Kota Bandung, Kamis (30/1).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Oded M Danial menggunakan Excavator mini pada acara Macul Perdana Kolam Retensi Citepus, di Jalan Bima, Kota Bandung, Kamis (30/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mulai membangun kolam retensi di Jalan Bima, Kamis (30/1). Kolam retensi memiliki luas 2,500 meter persegi dengan kedalaman 3 meter yang diperkirakan bisa menampung 7,000 meter kubik air. Diharapkan, kolam bisa menjadi tempat parkir air apabila kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Citepus meluap.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan pembangunan kolam retensi bagian dari upaya mengurangi resiko banjir. Dimana, menurutnya selama ini apabila Sungai Citepus meluap maka wilayah Cicendo dan Astanaanyar terendam banjir.

Baca Juga

“Alhamdulillah hari ini kita akan membangun kolam retensi di DAS Sungai Citepus, ini yang kedua. Kemarin sudah di Sirnaraga. Saya berharap kolam retensi bisa mengurangi banjir di hilir,” ujarnya melalui keterangan pers, Kamis (30/1).

Menurutnya, kolam retensi menjadi solusi untuk mengurangi luapan air sungai yang melimpas ke jalan dan pemukiman. Ia mengatakan, pasca kolam retensi di Sirnaraga dibangun banjir di Pagarsih akibat luapan sungai Citepus mulai berkurang.

"Mudah-mudahan dengan bertambah di sini (Jalan Bima) akan semakin berkurang (banjir). Para pakar menyampaikan bahwa salah satu cara mengurangi banjir dengan banyak membuat kolam retensi,” ungkapnya.

Ia mengatakan, pembangunan kolam retensi di Jalan Bima berkolaborasi dengan pihak swasta, Istana Grup. Menurutnya, seluruh perusahaan swasta, BUMD dan BUMN lainnya bisa ikut menangani masalah banjir.

"Persoalan pembangunan Kota Bandung tidak hanya bisa mengandalkan APBD. Saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada pihak swasta yang bersedia berkolaborasi membangun Kota Bandung. Khususnya pembangunan kolam retensi," katanya.

Sebelumnya, pada Januari 2019, Oded meresmikan kolam retensi Sirnaraga yang dibangun pada lahan 1,972 meter persegi  tepat disamping aliran Sungai Citepus. Dengan daya tampung sekitar 3.000 meterkubik. Oded pun membangun kawasan WetLand di Kecamatan Cibiru dan Kolam Retensi di Jalan SOR GBLA, Kecamatan Gedebage.

Pemkot Bandung pun akan menggiatkan program pembuatan drumpori di setiap wilayah Kota Bandung. Oded ingin agar pembuatan drumpori bisa masif hingga ke tingkat RW. “Sudah kita canangkan drumpori akan kita laksanakan di 2020 ini. Ada di program LPM, di program PIPPK di RW terus kita laksanakan," katanya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Didi Riswandi mengatakan, kolam retensi di Jalan Bima akan tuntas dalam dua bulan. Kali ini, kolam dirancang dengan konsep eco-urban, yakni lingkungan natural yang ramah lingkungan namun tetap cocok di tengah suasana perkotaan.

“Mudah-mudahan tidak ada gangguan dua bulan. Nanti akan menyatu dengan sabuk hijau, jadi ada pohon-pohonnya. Kalau ini lebih alamiah. Jadi lebih mirip wetland tapi karena ini urban jadi mungkin semacam eco-urban,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement