REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kementerian Perhubungan dan Damri meluncurkan angkutan antarmoda Yogyakarta International Airport (YIA) dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur. Ada dua rute yang lewati Kabupaten Sleman.
Bupati Sleman, Sri Purnomo, menyambut baik kehadiran dua rute antarmoda ke YIA dan KSPN tersebut. Sebab, jarak bandara baru itu memang cukup jauh dari Kabupaten Sleman, dan butuh solusi bagi masyarakat yang ingin menuju ke YIA.
"Dengan adanya angkutan ini masyarakat Sleman akan lebih mudah dan lebih cepat jika ingin ke YIA," kata Sri di Sleman City Hall, Kamis (30/1).
Bahkan, kehadiran dua rute angkutan antarmoda itu diharapkan dapat menjadi salah satu solusi kemacetan di Kabupaten Sleman. Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiadi membenarkan, ada dua rute yang lewat Kabupaten Sleman.
Rute pertama mulai dari SCH, Komplek Pemkab Sleman, Terminal Jombor dan YIA. Sedangkan, rute kedua mulai dari YIA, Ambarketawang, Wirobrajan, Universitas Gajah Mada (UGM), Jalan Affandi dan Hartono Mall.
"Angkutan antarmoda ini bisa digunakan mulai Februari ini," ujar Budi.
Ada pula tiga rute lagi yang merupakan rute KSPN Borobudur yang menghubungkan YIA dan Candi Borobudur. Rute pertama YIA, Tebing Gunung Gajah, Goa Kiskendo, Plono, Samigaluh, Jl. Nanggulan, Mendut, Candi Borobudur (via Bukit Menoreh).
Selain itu, rute kedua mulai dari YIA, Wates, Nanggulan, Dekso, sampai Candi Borobudur. Sedangkan, rute ketiga mulai dari Candi Borobudur, Terminal Muntilan, Terminal Jombor sampai Hotel Grand Inna Malioboro.
"Tarifnya kita subsidi selama satu tahun dengan nilai subsidi Rp 9 miliar, penumpang cukup membayar Rp 21-25 ribu saja," kata Budi.
Budi menambahkan, rencananya nantinya akan ada sebanyak 11 mobil angkutan serupa yang akan beroperasi untuk membantu akses ke YIA. Ia memperkirakan, kapasitas tiap angkutan 10-20 penumpang