Jumat 31 Jan 2020 17:29 WIB

Wahidin Malu Serang Dibilang Kalah dari Ibu Kota Papua

Wahidin menilai salah satu cara membangun Serang adalah membenai jalan protokol.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur Banten H Wahidin Halim.
Foto: Pemprov Banten
Gubernur Banten H Wahidin Halim.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Gubernur Banten Wahidin Halim mengaku malu dengan keluhan pengunjung ke Kota Serang yang menyebut Ibu Kota Provinsi ini kalah dengan Ibu Kota Provinsi Papua. Jarak Kota Serang yang dekat dengan ibu kota negara ditambah berbagai potensi yang sebenarnya dimiliki Daerah ini disebutnya harus membuatnya maju.

"Saya sebagai Gubernur malu kalau ada pengunjung ke Kota Serang bilang Kota Serang sebagai ibukota provinsi kalah sama ibukota Provinsi Papua. Karena itu saya terdorong untuk turut benahi Kota Serang menjadi kota yang rapih dan beridentitas dengan melihat potensi-potensi yang ada di dalamnya," jelas Wahidin, Jumat (31/).

Baca Juga

Wahidin mengatakan, Kota Serang sebenarnya memiliki basis pengembangan di Kawasan Kesultanan Banten yang bisa menunjang daerah ini menjadi Kota Metropolitan. Potensi daerah ini disebutnya sudah sejak lama terlihat sejak masa kesultanan dahulu. Ia mencontohkan keberadaan Pelabuhan Karangantu di Kawasan Kesultanan Banten sebagai kawasan heterogen sejak masa para sultan. 

Demi membangun ibu kota yang lebih ideal, ia menyebut telah bersinergi dengan Pemkot Serang untuk lebih intensif membahas rencana tata Kota Serang menuju kota metropolitan.

Menurutnya, upaya seperti studi banding di kota-kota yang sudah lebih baik seperti di Kota Tangerang, Kota Surabaya perlu dilakukan untuk membuat Kota Serang menjadi lebih baik.

Untuk mewujudkan Kota Serang sebagai kota metropolitan, Wahidin menilai harus memulai dengan membenahi jalan protokol, menetapkan jalan alternatif, dan jalan tersiernya. Dengan membangun banyak jalan, Gubernur optimistis pendapatan Kota Serang pada empat hingga lima tahun mendatang bakal meningkat pesat.

Wahidin juga menyebut Kota Serang perlu memiliki branding tersendiri yang menggambarkan karakter daerah. "Apakah sebagai kota lama, kota budaya, kota pendidikan, kota pemerintahan, kota industri, kota perdagangan, dan sebagainya. Lalu nanti setelah dipilih atau ditetapkan harus ada simbolisasinya," terangnya.

Pengembangan kota ini juga menurut Wahidin juga perlu dilakukan dari identitas oleh-oleh khasnya seperti rabeg, sop ikan, sate bandeng, pecak bandeng, durian, kopi, dan sebagainya. Ia menyebut, Pemprov Banten akan turut membantu Kota Serang dalah hal membenahi pasar-pasar tradisionalnya.

"Di Banten sangat banyak sekali potensi yang bisa dikembangkan. Banten tidak boleh kalah dengan daerah yang lain. Potensi Banten bisa bersaing," katanya.

Sementara Wali Kota Serang Syafrudin membenarkan saat ini pemprov dan pemkot sedang bersinergi dalam pembuatan grand design pembangunan Kota Serang. Kajian kelayakan atau feasibility study yang melibatkan akademisi juga dilakukan untuk aktivitas tersebut.

"Kita sinergi Biar matching, biar sesuai dengan FS milik pemprov dan FS milik pemkot. Sehingga ketika pembangunan berjalan nanti sesuai dengan perencanaan,” kata Syafrudin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement