Jumat 08 Sep 2023 08:20 WIB

Kekeringan di Kota Serang Meluas, 2.858 KK Terdampak

Sebanyak 2.858 KK di Kota Serang alami krisis air bersih.

Ribuan KK di Kota Serang, Banten, alami krisis air bersih dampak dari musim kemarau.
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Ribuan KK di Kota Serang, Banten, alami krisis air bersih dampak dari musim kemarau.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Kekeringan di Kota Serang, Banten, semakin meluas. Tercatat hingga Kamis (7/9/2023), sebanyak 2.858 kepala keluarga (KK) mengalami krisis air bersih dari sebelumnya 2.308 KK.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Serang Diat Hermawan, di Serang, Banten, mengatakan, hingga saat ini distribusikan air bersih ke 30 titik wilayah Kota Serang terdampak kekeringan terus dilakukan.

Baca Juga

"Terhitung sebanyak 165.000 liter air bersih yang sudah distribusikan," katanya. 

Diat mengatakan, untuk total yang terdampak kekeringan ada sekitar 3.808 jiwa dan 2.858 KK yang tersebar di beberapa kecamatan Kota Serang. Meski begitu, wilayah terdampak kekeringan paling banyak terjadi di wilayah Kasemen.

"Wilayah yang paling terdampak kekeringan terjadi di Kecamatan Kasemen. Seperti di Kelurahan Margaluyu, Mesjid Priyai, Kilasah, Terumbu, dan Kelurahan Bendung, hingga Kelurahan Sawah Luhur," katanya.

Diat menjelaskan, status kekeringan di Kota Serang saat ini menuju siaga darurat, yang ditandai dengan adanya informasi peningkatan ancaman berdasarkan sistem peringatan dini yang diberlakukan dan pertimbangan dampak yang akan terjadi di masyarakat. Ia juga mengaku telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Serang agar segera mengambil langkah dalam menyikapi kekeringa di Kota Serang. 

"Sekarang ini statusnya menuju siaga darurat, saya sudah menyampaikan hal ini kepada Pak Wali Kota Serang dan saat ini masih menunggu arahan agar segera mengambil langkah," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement