REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Ibu kota Australia, Canberra menetapkan kondisi waspada tinggi ketika kebakaran hutan menyebabkan asap dan debu menutupi sebagian besar wilayah itu pada Ahad (2/2). Kebakaran di wilayah ibu kota telah menghancurkan lebih dari 55 ribu hektare lahan.
Otoritas pemadam kebakaran setempat mengatakan, suhu udara diperkirakan akan menurun dan dapat membantu petugas untuk memadamkan api. Namun, otoritas pemadam kebakaran memperingatkan kepada penduduk untuk terus waspada.
"Pemadaman mungkin memakan waktu berhari-hari atau mungkin berminggu-minggu," ujar Chief Minister of the Australian Capital Teritory, Andrew Barr kepada media.
Ada kekhawatiran, kobaran api dapat mencapai pinggiran selatan Canberra dan mengancam perumahan serta warga setempat. Hal ini mengingatkan pada insiden kebakaran pada 2003 yang menghancurkan 500 rumah.