REPUBLIKA.CO.ID, OUAGADOUGOU -- Sebanyak 20 warga sipil Burkina Faso tewas dalam serangan malam di utara negara itu. Seorang laki-laki tak dikenal menggunakan sepeda motor melakukan serangan di desa kotamadya Bani, utara ibu kota Ouagadougou.
Pada Selasa (3/2) BBC melaporkan serangan ini terjadi satu pekan setelah 39 orang tewas terbunuh dalam serangan milisi di pasar kota Silgadji. Serangan kelompok teroris di Burkina Faso meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Serangan ini juga terjadi setelah Prancis mengumumkan akan mengirimkan 600 pasukan mereka ke kawasan Sahel. Maka akan ada sekitar lima ribu pasukan Prancis di kawasan tersebut.
Tahun lalu kematian akibat konflik bersenjata mencapai angka tertingginya sejak 2012 lalu. Lebih dari empat ribu orang tewas karena kekerasan.
Krisis keamanan di kawasan Sahel dimulai ketika aliansi separatis dan militan Islam mengambil alih utara Mali pada 2012. Prancis melancarkan operasi militer untuk menghadapi mereka. Walaupun ada kesepakatan perdamaian yang ditanda tangani pada tahun 2015, tapi kesepakatan itu tidak sepenuhnya diimplementasikan.
Kelompok bersenjata yang baru bermunculan dan memperluas wilayah mereka di Mali, Burkina Faso, dan Niger. Termasuk kelompok-kelompok yang memiliki hubungan dengan al-Qaeda dan ISIS.