Selasa 04 Feb 2020 12:50 WIB

Aset Perbankan Syariah Malaysia Capai Rp 2.789 Triliun

Pembiayaan perbankan syariah di Malaysia juga mengalami peningkatan sepanjang 2019

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Bank Muamalat Malaysia
Bank Muamalat Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah negara telah melaporkan perkembangan bisnis perbankan syariah pada 2019. Malaysia masih mencatat pertumbuhan signifikan.

Dilansir The Malaysian Reserve, menurut data dari Bank Negara Malaysia, sektor perbankan syariah mencatat penambahan aset sebesar 63,38 miliar ringgit atau Rp 211,68 triliun. Per Desember 2019, total aset perbankan syariah Malaysia mencapai 835,19 miliar ringgit atau Rp 2.789 triliun.

Baca Juga

Total pembiayaan di seluruh industri meningkat hingga 618,2 miliar ringgit hingga akhir 2019. Jumlah ini meningkat delapan persen dari tahun sebelumnya.

Pembiayaan untuk pembelian properti menyumbang kontribusi terbesar, yakni mencapai 184,41 miliar ringgit, naik 15 persen. Kartu pembiayaan juga meningkat pesat dalam beberapa tahun belakangan. Jumlahnya meningkat jadi 4,09 miliar ringgit dari 3,68 miliar ringgit (yoy).

Islamic Finance Development Indicator (IFDI) melaporkan bahwa pertumbuhan industri keuangan syariah global turun tiga persen pada 2018. Penurunan ini menunjukan perlambatan di tiga pasar utama, Iran, Saudi Arabia, dan Malaysia.

Ketiga negara memegang porsi aset keuangan syariah sebesar 65 persen pada 2018. Namun aset Malaysia tetap tumbuh lima persen pada 2018. Pemerintah Malaysia berkomitmen untuk tetap menjadikan industri bank syariah centre of excellent dan global hub.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement