REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 238 warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China yang diobservasi di Natuna, Kepulauan Riau membuat takut dan panik warga di sana. Guna menenangkan warganya, Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal mengungkapkan akan menggelar doa bersama.
"Mudah-mudahan dengan adanya doa bersama itu masyarakat kita masyarakat Natuna bisa menjadi sejuk," ujar Abdul di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (4/2).
Rencananya, doa bersama akan digelar di Masjid Agung Natuna yang berada di Ranai Kota. Ia menyebut, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD juga akan hadir dalam acara tersebut.
"Kami minta pada Jumat agar beliau juga bisa memberikan wejangan sebagai khatib di sana dan setelah itu mungkin kita sambil duduk-duduk di masjid, kan lebih sejuk," ujar Abdul.
Saat ini, masyarakat Natuna sudah mulai paham dengan diobservasinya WNI dari Wuhan di Natuna. Kunjungannya ke Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, serta Komisi IX DPR juga membuat masyarakat di sana lebih tenang.
"Jadi yang datang sehat, masyarakat Natuna sehat, dan kita semua selamat. Itu tadi yang ingin kita lakukan," ujar Abdul.
Pemerintah menjamin evakuasi 238 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Kota Wuhan, China ke Natuna. Pemerintah berupaya agar wabah virus corona tidak akan membahayakan warga Natuna, Kepulauan Riau.
"Pemerintah menjamin penyelesaian pemulangan warga Indonesia di sana dilakukan dengan akurat dan tidak membahayakan masyarakat Natuna," ujar Mahfud MD.
Pemerintah akan menangani dengan secermat-cermatnya masalah yang sedang berlangsung, termasuk berkomunikasi terus dengan masyarakat Natuna. "Pendidikan sekolah supaya diselenggarakan seperti biasa tidak ada hari libur karena memang tidak apa-apa. Semua yang sekarang ada di Natuna yang dipulangkan dari China itu dalam keadaan sehat," ujar Mahfud.