Selasa 04 Feb 2020 14:34 WIB

Rusak Parah, SDN 3 Cigorowong Sudah tidak Layak

Jika dinilai perlu direhabilitasi, akan ada petugas yang melakukan survei ke lokasi

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Suasana belajar di SDN 3 Cigorowong, Kampung Sukamaju, Desa Sukamukti, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (4/2). Sebanyak empat ruang kelas di sekolah itu mengalami kerusakan.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Suasana belajar di SDN 3 Cigorowong, Kampung Sukamaju, Desa Sukamukti, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (4/2). Sebanyak empat ruang kelas di sekolah itu mengalami kerusakan.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebanyak empat ruang kelas SDN 3 Cigorowong di Kampung Sukamaju, Desa Sukamukti, Kecamatan Cosayong, Kabupaten Tasikmalaya, mengalami kerusakan. Dua kelas mesti ditopang tiang bambu agar tetap bisa berdiri, sementara dua ruang lainnya rusak pada bagian atap akibat tertimpa pohon tumbang.

Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Cisayong, Tatang Warta mengatakan, pihaknya telah melaporkan kerusakan yang ada di SDN 3 Cigorowong ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tasikmalaya. Menurut dia, Disdik Kabupaten Tasikmalaya berencana meninjau langsung ke sekolah untuk melihat seberapa parah kerusakan yang diderita.

"Artinya ada perhatian. Nanti tindak lanjutnya kita tunggu," kata dia, Selasa (4/2).

Menurut dia, proses rehabilitasi itu harus melewati beberapa tahap. Biasanya, rehabilitasi dilakukan sesuai dats pokok pendidikan (dapodik) yang dibuat pihak sekolah. Jika dinilai perlu direhabilitasi, akan ada petugas yang melakukan survei ke lokasi sekolah.

Tatang menilai, proses yang dilakukan pihak SDN 3 Cigorowong sudah benar dengan memperbaiki dapodik sekolah itu rusak ringan menjadi rusak berat. "Tinggal nanti menunggu realisasinya," kata dia.

Ia mengakui, kondisi sebagian bangunan di SDN 3 Cigorowong sudah tidak layak. Namun, lantaran tidak ada tempat lagi, ruangan itu terpaksa masih tetap digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).

Menurut dia, inisiatif sekolah dan warga sekitar untuk memasang tiang bambu di ruang kelas yang berpotensi roboh sudah benar. Setidaknya, bambu itu akan meminimalisasi potensi ambruk. Namun, ia mengingatkan para guru dan siswa untuk terus waspada.

"Kalau hujan turun dan yang sekiranya mengancam, kita imbau KBM berhenti dulu. Utamakan keselamatan," ujar dia.

Tatang juga meminta pihak sekolah untuk mencari alternatif bangunan lain jika kondisi kelas semakin mengkhawatirkan. Ia mencontohkan, proses KBM bisa saja dipindah ke madrasah yang ada di lingkungan sekitar.

"Saya akan meminta kepala sekolah untuk berkoordinasi dengan komite sekolah dan warga. Jadi kalau sudah tidak bisa dipakai lagi, kita bisa pindah ke madrasah," kata dia.

Ia berharap, pemerintah dapat memprioritaskan perbaikan SDN 3 Cigorowong. Paling tidak, tahun ini sudah bisa direhabilitasi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement