REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG — Sebuah perusahaan di Korea Utara (Korut) yang berafiliasi dengan Kementerian Angkatan Bersenjata negara itu telah menyelundupkan masker kesehatan produksi Korea Selatan (Korsel) dalam jumlah besar. Dilansir Daily NK, hal itu dilakukan oleh militer sebagai bagian dari upaya untuk memastikan para tentara terlindung dari virus corona jenis baru yang masih mewabah di China dan sejumlah negara lainnya.
Perusahaan Perdagangan Kimbongsokyong dilaporkan mengirimkan permintaan kepada pedagang China untuk produk-produk masker dari Korsel melalui kantor bea cukai di Siuiju. Para pedagang dari China memberikan perusahaan tersebut masker anti-debu yang diproduksi oleh LG.
Perdagangan dan penyelundupan telah sepenuhnya ditangguhkan antara Korut dan China. Karena itu, adanya transaksi tersebut melaui kantor bea cukai menjadi hal yang luar biasa. Sejumlah sumber juga mengatakan hanya intervensi langsung dari otoritas Korut dalam transaksi ini, yang dapat memungkinkan.
Otoritas Korut nampaknya meminta produk Korsel karena ingin memperoleh produk terbaik. Karenanya, produk semacam ini mungkin tidak akan diberikan kepada tentara dan berwira yang masih berpangkat rendah di militer, terlebih mengigat kampanye anti-sosialis yang ada di angkatan bersenjata negara terisolasi itu.
Sebuah sumper melaporkan perusahaan perdagangan yang terlibat dalam transaksi menghapus label pada produk agar tampak seperti diproduksi di Korut. Setelah label dilepas seluruhnya, produk akan ditempatkan dalam kantong plastik bening.
“Sekitar 40 tentara perempuan di pangkalan militer terdekat dimobilisasi untuk melakukan ini,” ujar salah satu sumber kepada Daily NK, dilansir pada Rabu (5/2).
Sumber-sumber Daily NK tidak dapat memastikan berapa banyak masker produksi Korsel yang diselundupkan ke Korut. Namun, satu sumber mengatakan bahwa tentara yang terlibat dalam pengemasan ulang masker kesehatan itu harus melakukannya dengan begitu cepat, sehingga mereka tidak punya waktu untuk beristirahat.
Selain itu, sumber lainnya mengatakan warga Korut yang berada di wilayah perbatasan dengan China merasa cemas dan membeli segala masker kesehatan yang bisa ditemukan dengan cepat. Kenaikan harga masker juga terjadi, seperti masker biasa buatan Negeri Tirai Bambu yang terbuat dari kain, biasanya memiliki harga sekitar lima yuan, namun saat ini dijual seharga 10 yuan, dua kali lipat lebih besar.