REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seorang tokoh ulama jihadis di Suriah Abd al-Razzaq al-Mahdi mengeluarkan fatwa perayaan terhadap penyebaran virus corona di China. Fatwanya itu dia sebaran melalui telegram dan akun twitter.  

Dilansir dari zerohedge, al-Mahdi merupakan ulama terkemuka yang sangat dihormati faksi-faksi jihad, dan dikenal karena khutbah dan fatwanya. 

Al-Mahdi mendorong umat Islam untuk mengambil bagian dalam jihad dan melakukan serangan di dalam Rusia.  

Kali ini, al-Mahdi menyerukan fatwa berjudul 'Fatwa dari Tanah Syam' yang dia sebarkan dalam telegram dan akun twitter. 

Al-Mahdi menanggapi pertanyaan dari Muhammad Abu Nassir, yang bertanya, "Apakah boleh kita mengekspresikan kegembiraan kita atas apa yang dialami China dengan datangnya virus corona dan banyak membunuh masyarakat China?” 

"Ya, ya kita harus mengungkapkan kegembiraan kita dan berdoa untuk penghancuran mereka," jawab al-Mahdi.  

“Mereka [China] telah menyatakan perang besar dan mereka membunuh, membantai, memenjarakan, dan menindas kaum Uyghur dan Muslim non-Uyghur. Mereka adalah musuh Allah dan Buddha dan komunis," sambungnya. 

Dilansir dari Zerohedge, Fatwa Al-Mahdi ini tampaknya tidak layak untuk diberitakan sebagaimana meme soal sup kelelawar yang dianggap penyebab munculnya virus corona. 

Bahkan dalam 10 hari terakhir ini menyebar meme rasis yang menyalahkan kebiasaan makan orang China yang kotor menyebabkan munculnya wabah virus corona. 

Apapun sumber corona virus, makan kelelawar, anjing, mengeluarkan usus katak hidup, atau mencelupkan bayi tikus ke dalam saus kemudian mengunyah tubuh mereka yang masih menggeliat, adalah hal yang menjijikan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika