REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar), sudah menurunkan tim untuk mengecek kondisi warga China peserta pelatihan tari yang dicurigai terinfeksi virus corona.
"Tim kami setelah mendapatkan kabar langsung melakukan (surveilans) epidemiologi terhadap warga yang latihan tari topeng bersama," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Enny Suhaeni di Cirebon, Kamis (6/2).
Enny menjelaskan, menurut laporan tim dinas warga asal China tersebut mengikuti latihan menari topeng di sanggar yang berada di Desa Barisan, Kecamatan Losari. "Kurang lebih 50 warga yang bersama XC berlatih tari topeng, untuk itu kami menerjunkan tim," ujarnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Enny mengatakan, sudah berkoordinasi dengan aparat kecamatan dan Puskesmas Astanalanggarguna menyediakan pelayanan bagi warga yang mengalami gejala demam, sesak nafas, dan nyeri tenggorokan.
"Kami mengimbau kalau ada warga yang mengeluhkan gejala sesak nafas, demam, nyeri tenggorokan, segera datang ke fasilitas kesehatan," katanya.
Warga China yang ikut latihan tari di Desa Barisan sampai ke Indonesia tanggal 1 Februari. Petugas dari sanggar tari menjemput dia di bandara lalu membawanya ke tempat latihan. Dia sempat berlatih di sanggar selama dua hari pada Ahad (2/2) dan Senin (3/2) dan pada Selasa (4/2) dia mulai batuk dan sakit tenggorokan, namun tidak panas.