REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) luncurkan aplikasi Zmart. Aplikasi ini berfungsi untuk memudahkan mustahik pemilik warung Zmart point atau yang umum disebut Saudagar Zmart, dalam mendapatkan barang-barang dagangan dari Distribution Center (DC) Baznas.
Dengan Aplikasi Zmart yang dapat diunduh melalui Play Store ini, Saudagar Zmart dapat memantau persediaan barang dagangan, omzet penjualan, dan keuntungan harian. Selain itu, aplikasi ini juga dapat digunakan untuk melayani transaksi pembayaran bagi para pembeli di warung Zmart, lengkap dengan printer thermal untuk mencetak struk belanja.
Berlangsung di Kelurahan Utan Panjang, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Utara, Jumat (7/2), peluncuran aplikasi dihadiri Direktur Operasi Baznas, Wahyu TT Kuncahyo, Kepala LPEM Baznas, Deden Kuswanda, beserta perwakilan dari saudagar Zmart.
Saudagar Zmart.
Wahyu mengatakan peluncuran aplikasi Zmart ini merupakan salah satu pengembangan dari Baznas untuk saudagar Zmart dalam memenuhi kebutuhan barang dagangannya. Aplikasi Zmart dirancang dengan tampilan antarmuka yang sederhana untuk memberikan kemudahan kepada Saudagar Zmart dalam mengoperasikannya.
“Selain mudah dalam melakukan pemesanan barang melalui sistem online, pengiriman oleh Distributor Center ini dilakukan tanpa ongkos kirim. Ini tentunya memudahkan proses belanja dan menghemat biaya-biaya dalam perjalanan membeli produk para mustahik. Biaya transportasi ini bisa dialihkan untuk menambah stock barang dagangan mereka,” jelasnya dalam siaran pers.
Wahyu menambahkan program pemberdayaan ekonomi mustahik ini akan terus dikembangkan dalam upaya meningkatkan eksistensi dan kapasitas usaha ritel mikro untuk mengatasi kemiskinan di wilayah perkotaan.
“Baznas melalui Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik (LPEM) akan terus berupaya meningkatkan usaha mustahik tidak hanya memberikan bantuan modal usaha, namun juga pengembangan usaha lewat aplikasi. Selain itu pendampingan pencatatan keuangan, dan pemasaran dapat membangun kepercayaan diri mereka dalam menjalankan usahanya,” ujarnya.
Di tengah terbatasnya sumber daya di daerah-daerah perkotaan, usaha retail menjadi solusi yang relevan di berbagai daerah mengingat tingginya pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang dapat dipenuhi oleh usaha ritel dalam bentuk warung. Hingga Januari 2020 Baznas telah melakukan penyaluran bantuan kepada 830 mustahik program Zmart yang tersebar di 5 Provinsi dan 18 Kota/Kabupaten.
Keberadaan warung Zmart diharapkan dapat menjadi tumpuan masyarakat miskin dalam memperoleh penghidupan ditengah ancaman dari tumbuhnya minimarket modern yang sangat pesat.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama BAZNAS RI, M Arifin Purwakananta mengatakan nantinya aplikasi ini diharapkan dapat berkembang memperkuat jaringan pemasaran produk-produk umat. "Warung ZMart dan kelahiran aplikasi ZMart juga menjadi bukti bahwa BAZNAS serius untuk mengembangkan digital sebagai platform, tidak saja memudahkan muzaki berzakat namun penggunaannya juga untuk meningkatkan kesejahteraan Mustahik," jelas Arifin seraya mengatakan aplikasi ini bisa ditautkan dengan berbagai layanan Financial Teknologi yg ada agar lebih lebih kuat dampak ekonominya.