REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Korban meninggal akibat virus corona di China telah mencapai 908 jiwa. Jumlah itu tercatat hingga Ahad (9/2) malam.
Komisi Kesehatan Nasional China mengungkapkan, terdapat 97 orang yang meninggal pada Ahad. Semua korban jiwa berada di Provinsi Hubei. Jumlah itu merupakan peningkatan rekor harian lainnya.
Warga China yang terinfeksi virus juga terus bertambah. Pada Ahad, otoritas kesehatan China mencatat terdapat 3.062 kasus baru. Dengan penambahan tersebut, saat ini terdapat 40.171 pasien virus corona di China. Sebagian besar dari mereka berada di pusat wabah, yakni Kota Wuhan.
Jumlah kematian akibat virus corona telah melampaui wabah SARS yang terjadi pada 2002-2003. Kala itu SARS membunuh lebih dari 700 orang. China telah mengizinkan tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melaksanakan misi internasional penanganan wabah virus corona. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pemimpin tim akan bertolak ke Beijing pada Senin (10/2) atau Selasa (11/2). Setelah itu para pakar lainnya akan mengikuti.
Saat ditanya apakah anggota Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) berpartisipasi dalam misi tersebut, Ghebreyesus hanya menjawab, "Kami harap begitu." Ghebreyesus tak menyebut nama pemimpin tim atau anggota yang hendak melaksanakan misi ke China. WHO, kata dia, akan mempublikasikan semuanya segera setelah mereka siap.