REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Barat belum menerima laporan dari pengguna jasa Grab Indonesia yang nyaris menjadi korban penculikan sopirnya. Saat ini, polisi masih menunggu laporan korban.
"Iya, (masih tunggu laporan korban)," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Komisaris Polisi Teuku Arsya Khadafi saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Sang korban, seorang perempuan dalam akun Instagram @tiannnwumengaku hampir diculik pengemudi berinisial MIS dengan nopol mobil B-2601-BKV saat akan bepergian ke kawasan Dharmawangsa dan ICE BSD Tangerang. Korban lolos dari upaya penculikan karena menekan tombol darurat dalam aplikasi tersebut.
Satgas Grab kemudian bergerak menuju lokasi untuk menjemput korban. Karena rencana jahatnya diketahui, terduga penculik sekaligus pengemudi menurunkan korban di pinggir jalan kawasan Tol Kebon Jeruk.
Cerita dari sang korban kemudian disebarkan melalui akun Twitter Rasya @mllerasya pada Sabtu (8/2) dan hingga saat ini disebarkan lebih dari 850 pengguna.
Mau share kejadian yang cukup mengerikan yang dialami temenku sewaktu naik grabcar di Jakarta.@CeritaTranspOL pic.twitter.com/LFrV8T3x7x
— Rasya (@mllerasya) February 8, 2020
Arsya mengatakan. pihaknya telah mengecek baik di Polda Metro Jaya maupun di Polres Metro Jakarta Barat, namun belum ada laporan dari korban. Pihaknya telah mengirim permohonan pelaporan kasus kepada operator transportasi daring Grab agar kasus dapat diselidiki.
"Sudah kami koordinasikan, dari Grab-nya juga belum bikin laporan. Mereka masih bicara di tingkat internal," kata Arsya.
Arsya mengatakan, pihaknya belum mengetahui secara pasti identitas sang korban, maupun kejadiannya. Dia menyarankan agar korban maupun pihak operator transportasi Grab melaporkan kejadian tersebut kepada Kepolisian untuk diusut.