Rabu 12 Feb 2020 06:51 WIB

Siklus Empat Tahunan Pep Guardiola: Berganti Klub

Pep Guardiola memiliki kecenderungan maksimal empat tahunan berganti klub.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Agung Sasongko
Ekspresi pelatih City Pep Guardiola pada laga antara Wolverhampton melawan Manchester City di  Molineux stadium, Wolverhampton, Sabtu (28/12) dini hari.
Foto: Peter Powell/EPA-EFE
Ekspresi pelatih City Pep Guardiola pada laga antara Wolverhampton melawan Manchester City di Molineux stadium, Wolverhampton, Sabtu (28/12) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Penggemar Manchester City harus waspada. Ini terkait dengan masa depan pelatih Josep Guardiola.

Selama menekuni dunia profesional kepelatihan, sosok yang akrab disapa Pep memiliki kecenderungan maksimal empat tahunan berganti klub. Ini musim keempat eks juru taktik Bayern Muenchen itu berkostum City.

Baca Juga

Kebetulan mulai muncul rumor terbaru. Belakangan Pep dikaitkan dengan Juventus.  "Penggemar Man City wajib waspada terhadap sindrom musim keempat Pep Guardiola saat tekanan meningkat di Etihad," demikian laporan yang dikutip dari Daily Mail, Rabu (12/2).

Berikut catatan singkat perjalanan karir Pep di jalur kepelatihan sejauh ini, dikutip dari Sportsmail.

Pertama di Barcelona. Pada 2008, pria asli Katalan itu diminta menangani klub kampung halamannya.

Sejumlah keraguan terdengar. Maklum, Pep minim pengalaman. Ia hanya memiliki bekal melatih Barcelona B. Kini ia menggantikan Frank Rijkaard.

Tapi apa yang terjadi? Barcelona di era Pep menjadi salah satu tim terbaik dalam sejarah sepakbola. Ia meraih trofi di semua kompetisi dengan permainan menyerang nan indah. 

Musim keempat menjadi tahun terakhirya di Barca. Saat itu Real Madrid sudah mempekerjakan Jose Mourinho yang seakan membuat Pep kurang nyaman dalam menjalankan taktiknya. Pun di dalam tim sendiri, ada pergantian Presiden klub.

Presiden yang menunjuk Pep untuk melatih Barca, Joan Laporta, turun tahta. Sebagai gantinya, Sandro Rossel menilai Pep bisa pergi jika ingin menjaga idealismenya sebagai penerus filosofi murni Johan Cryuff dalam sepakbola.

Selanjutnya Bayern Muenchen. musim 2013/2014 Pep memulai tugas di Muenchen. Ia menggantikan Jupp Heynckes yang baru saja membawa the Bavarian meraih treble winners.

Singkatnya, Pep berhasil membuat Bayern bermain cantik mengikuti filosofinya. Klub tersebut juga konsisten menguasai Bundesliga. Hanya saja ia gagal membuat FC Hollywood menggenggam si kuping lebar. Tiga tahun beruntun, timnya gagal di semifinal.

Kemudian Manchester City. Mulai musim panas 2016/2017, Pep memulai tugas di Etihad Stadium. Tahun pertama berjalan sulit. Ia masih membuat para pemain City beradaptasi dengan gayanya. 

Tahun kedua, ia membuat Manchester Biru menjuarai Liga Primer Inggris dengan rekor 100 poin. Pada musim ketiga, ia mempertahankan trofi tersebut setelah bertempur hebat dengan Liverpool. Pada musim 2018/2019 tersebut, City menjuarai semua trofi di Inggris. 

Sekarang tahun keempatnya di Manchester Biru. Sejauh musim 2019/2020 berjalan, the Citizens tertinggal 22 poin di belakang Liverpool di klasemen sementara Liga Inggris. 

Masa depan Pep kembali menjadi perbincangan. Terutama ketika ia telah mengangkat bendera putih untuk liga lokal. Sekarang tergantung perjalanan City di Liga Champions. Pada babak 16 besar tim tersebut bertemu Real Madrid. Bersamaan dengan itu, muncul rumor Pep babal direkrut Juventus, pada musim panas 2020.

Klasemen Premier League Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Liverpool Liverpool 15 11 3 1 31 18 36
2 Chelsea Chelsea 16 10 4 2 37 18 34
3 Arsenal Arsenal 16 8 6 2 29 14 30
4 Nottingham Forest Nottingham Forest 16 8 4 4 21 2 28
5 Manchester City Manchester City 16 8 3 5 28 5 27
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement