REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pengelola dan para siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Cigorowong di Kampung Sukamaju, Desa Sukamukti, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, yang belajar di tenda darurat berharap rusaknya ruangan kelas mereka segera diperbaiki. Pasalnya, berlajar di ruangan tenda darurat cukup mengganggu konsentrasi siswa dan guru saat kegiatan belajar mengajar.
Kepala SDN 3 Cigorowong Ahmad Daryono mengatakan, pemerintah harus segera melakukan perbaikan terhadap sekolahnya. Pihak sekolah dan para siswa, kata dia, sangat menunggu bantuan perbaikan ruangan untuk kelas yang rusak.
"Sementara ini seperti ini saja. Kita juga belum ada perkiraan ini sampai kapan. Jadi kita harapkan secepatnya," ujar dia.
Menurut dia, SDN 3 Cigorowong merupakan satu-satunya sekolah di Kampung Sukamaju. Sementara sekolah lainnya berlokasi cukup jauh dari kampung itu, sekira 1-2 kilometer. Karena itu, lanjut dia, keberadaan sekolah itu angat penting untuk warga sekitar.
Suasana belajar di SDN 3 Cigorowong, Kampung Sukamaju, Desa Sukamukti, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (4/2). Sebanyak empat ruang kelas di sekolah itu mengalami kerusakan.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah kelas yang biasa digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar (KBM) mengalami kerusakan dan tak kunjung diperbaiki. Akibatnya, para siswa belajar di tenda darurat sejak Selasa (11/2).
Pelaksana tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin mengatakan, pihaknya telah melakukan pemantauan langsung ke lokasi sekolah. Berdasarkan pantauan di lapangan, sekolah itu sudah seharusnya direhabilitasi. "Karena memang kerusakan itu sudah lama," kata dia saat dihubungi Republika, Kamis beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan, kedatangan BPBD ke sekolah itu menerima laporan kejadian bencana pohon tumbang pada Senin (3/2) sore. Pohon itu menimpa atap dua ruang kelas di SDN 3 Cigorowong. Akibat kejadian itu, atap dua ruang kelas itu ambruk sebagian.
Nuraedidin mengaku sudah menginstruksikan kepada pihak desa dan kecamatan untuk melakukan penebangan pohon di sekitar sekolah itu. Sebab, terdapat beberapa pohon yang berpotensi tumbang dan dapat membahayakan SDN 3 Cigorowong.
Sementara adanya dua kelas yang ditopang tiang bambu, lanjut dia, bukan dikarenakan kejadian bencana. "Memang kerusakan itu sudah lama dan harus rehab total. Kita sudah memberikan rekomendasi dan koordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk segera mengambil tindakan, agar sekolah itu bisa diprioritaskan untuk mendapat rehab," kata dia.