Ahad 16 Feb 2020 09:44 WIB

Khofifah Minta Warga Jatim tak Khawatir dengan WNI Pulang

Mahasiswa WNI dari China telah dipulangkan kembali ke Jatim setelah karantina.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nur Aini
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Dokumen.
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut langsung kepulangan 65 mahasiswa asal Jatim yang dipulangkan dari Wuhan, China, setelah menjalani masa karantina 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau. Khofifah menegaskan, sebelum diterbangkan ke Jakarta dan kembali ke daerah masing-masing, para mahasiswa tersebut telah dibekali surat keterangan sehat dari dokter spesialis paru dan penyakit dalam yang ditugaskan Kementerian Kesehatan, di Natuna.

Artinya, kata Khofifah, para mahasiswa tersebut dalam keadaan sehat, dan terbebas dari penyakit virus korona, setelah menjalani pemeriksaan dengan standar internasional dari WHO. Khofifah pun meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak khawatir dengan kedatangan mahasiswa-mahasiswa tersebut. Dia juga mengingatkan para mahasiswa untuk tidak minder saat kembali ke lingkungan masyarakat.

Baca Juga

“Saya ingin menyampaikan kepada masyarakat Jawa Timur, bahwa mereka ini selesai observasi, mereka ini sudah selesai mengikuti sesuai dengan masa inkubasi dua kali. Dan mereka sudah dinyatakan tidak terindikasi, sudah punya keterangan sehat dari Kemenkes,” kata Khofifah, Ahad (16/2).

Khofifah mengingatkan, proses sosialisasi dan interaksi warga masyarakat dan warga kampus agar tidak ada perubahan. Dia mengimbau, interaksi harus terus dilakukan seperti seedia kala. Khofifah sangat tidak berharap jika ada masyarakat atau warga kampus yang mengucilkan para mahasiswa yang baru dipulangkan tersebut.

“Maka sosialisasi dan interaksi di antara warga masyarakat dan warga kampus, saya mohon jangan ada perbedaan, jangan ada perubahan,” ujar Khofifah.

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu juga mengapresiasi pengambilan keputusan pemerintah untuk mengevakuasi WNI kembali ke tanah air, yang dinilainya dilakukan sangat cepat. Koordinasi antara seluruh elemen strategis di pemerintah pusat hingga diputuskan dilakukan observasi di Natuna juga berlangsung dengan cepat dan sangat  baik.

Dari total 65 mahasiswa asal Jatim yang pulang dr Natuna setelah menjalani masa karantina tersebut, 60 orang kembali melalui jalur penerbangan, dari Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta, dan tiba di Banadara Juanda pada Sabtu (15/2) malam. Sementara, 4 mahasiswa langsung dijemput keluarganya di Jakarta. Ada pula satu mahasiswa yang baru kembali ke Banyuwangi pada Ahad (16/2).

Terkait pencegahan virus corona, Khofifah menjelaskan, Pemprov Jatim menyiapkan tiga rumah sakit. Diantaranya Rumah Sakit dr. Soetomo Surabaya, Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, dan Rumah Sakit Soedono Madiun. Ketiga rumah sakit itu memiliki ruang isolasi dan siap menjalani perawatan jika ada warganya yang terjangkit virus corona.

Diany Luciana Aisyah, salah satu mahasiswa Unesa yang ada di dalam rombongan mengaku sangat bahagia bisa kembali ke kampung halamannya, setelah sebelumnya sempat tertahan di Wuhan, China, hingga akhirnya dilakukan proses evakuasi. Dia pun berterima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan dalam proses evakuasi mahasiswa-mahasiswa yang menempuh pendidikan di China, hingga bisa kembali ke tanah air.

"Bahagia sekali. Terima kasih semuanya, terima kasih Pak Jokowi, Ibu Khofifah dan semuanya," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement