Senin 17 Feb 2020 02:25 WIB

Korsel akan Evakuasi Warganya dari Kapal Pesiar

Sekitar 3.700 penumpang dan kru berada di dalam kapal pesiar Diamond Princess.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ani Nursalikah
Korsel akan Evakuasi Warganya dari Kapal Pesiar. Pengunjung berjalan melewati kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina pada Ahad (16/2), di Yokohama, dekat Tokyo.
Foto: AP/Jae C Hong
Korsel akan Evakuasi Warganya dari Kapal Pesiar. Pengunjung berjalan melewati kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina pada Ahad (16/2), di Yokohama, dekat Tokyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Korea Selatan (Korsel) mengungkapkan akan mengevakuasi warganya yang saat ini masih berada di kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di pelabuhan Yokohama, Jepang. Dilansir di Channel News Asia, saat ini ada sekitar 3.700 penumpang dan kru di dalam kapal tersebut.

"Pemerintah berencana membawa pulang orang-orang Korea itu jika mereka dites negatif oleh pihak berwenang Jepang dan jika mereka bersedia untuk pulang," kata Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan Park Neung-hoo.

Baca Juga

Selain Korea Selatan, sejumlah negara juga berencana untuk mengevakuasi warganya. Amerika Serikat (AS) sedang bersiap untuk mengevakuasi beberapa warganya dari pelabuhan Yokohama di kapal tersebut.

Hong Kong dan Kanada juga berencana mengevakuasi warganya yang berada di kapal teresbut. AS, Kanada, dan Hong Kong mengatakan, warga yang dipulangkan akan menjalani masa karantina dua minggu lagi di negara mereka.

Kapal ditempatkan di bawah karantina setelah pihak berwenang mendeteksi seorang penumpang yang turun dari kapal di Hong Kong selama pelayarannya dinyatakan positif mengidap virus corona baru. Setelah itu, pejabat terus menemukan infeksi baru di antara para penumpang kapal, dan anggota kru.

The Diamond Princess, kapal pesiar, milik Carnival Corp, telah dikarantina sejak tiba di Yokohama pada 3 Februari 2020.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement