REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin mendatangi Balai Kota Bogor, Senin (17/2) sore. Kedatangan Ade Yasin untuk membahas kerja sama pengolahan sampah di Kota dan Kabupaten Bogor.
Namun, saat disinggung besaran bantuan yang diberikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta oleh Wali Kota Bogor Bima Arya, Ade curhat hanya mendapat sebesar Rp 5 miliar. "Kalo Kabupaten dikit. Rp 5 miliar itu jaring-jaring," ucap Ade sambil melempar senyum.
Meskipun demikian, Ade mengatakan, akan kembali mengajukan bantuan ke Pemprov DKI Jakarta. Ade menjelaskan bantuan tersebut akan dikonsentrasikan untuk menangani samoah di Kali Baru. "Tapi nanti kita ajukan untuk penataan Kali Baru yang lebih besar," ucap Ade.
Pertanyaan Bima ke Ade bermula saat menjawab pertanyaan awak media ihwal besaran bantuan dari Pemprov DKI Jakarta. Bima mengatakan, Pemkot Bogor memperoleh bantuan Rp 36 miliar tahun ini. "Kalo tahun ini, kota dapat Rp 36 miliar. Kalo kabupaten dapat berapa ya bu?" tanya Bima.
Bima menilai, penaganan banjir di Jabodetabek khusunya DKI Jakarta merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya Gubernur DKI Jakarta. Semua kepala daerah memiliki tanggungjawab masing-masing.
"Banjir ini kan bukan tanggungjawab Pak Gubernur, kita punya andil. Apa yang saya dan Bu Ade lakukan itu menentukan juga bagaimana konsisi di Jakarta," kata Bima
Karena itu, Bima mengatakan terus melakukan koordinasi untuk membersihkan sampah di wilayah masing-masing. Sehingga, banjir di DKI Jakarta juga dapat diminimalisir.
"Jadi kami berdua akan terus berkoordinasi membersihkan sampah di wilayah kami. Kemudian akan fokus ke ciliwung," kata Bima.
Disinggung terkait Gubernur DKI Jakarta yang terbaik dalam menangani banjir ibu kota dari era Joko Widodo (Jokowi), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan, Bima enggan memperjelas. Dia mengatakan, penanganan banjir menjadi urusan bersama. "Kan sudah saya sampaikan, banjir urusan semua. Gak bisa disederhanakan tanggungjawab Ahok, Jokowi atau Anis. Pak Anies juga maksimal," jelas Bima.