Rabu 19 Feb 2020 19:23 WIB

Menpan RB: Narkoba Barang tak Berharga

Semua narkoba dibakar atau dimusnahkan karena narkoba barang terlarang.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG SIDEMPUAN -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo meminta semua narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba) dibakar. Menurut Tjahjo, narkoba adalah barang tidak berharga yang dapat merusak generasi muda maka dari itu harus dimusnahkan semuanya.

"Semua narkoba dibakar atau dimusnahkan karena narkoba barang terlarang yang bisa merusak generasi muda dan narkoba 'barang tidak berharga' maka dimusnahkan semuanya," kata Tjahjo di Padang Sidempuan, Sumatra Utara, Rabu (19/2).

Baca Juga

Sebelumnya, Menpan RB ikut menghadiri kegiatan pemusnahan barang bukti narkotika yang disita dalam berbagai operasi oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya maupun jajaran Polres di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Barang bukti yang dimusnahkan oleh Polda Metro Jaya di antaranya ganja sebanyak 1.343,3 kilogram, beserta lima hektar ladang ganja di Desa Banjar Lancat, Kecamatan Panyabungan Timur, Mandailing Natal, Sumatra Utara.

Kemudian sabu-sabu sebanyak 288 kilogram, pil ekstasi sebanyak 4.888 butir, serta psikotropika jenis pil eximer sebanyak 1.485 butir dan pil tramadol sebanyak 349 butir. Para tersangka dari sejumlah kasus narkotika juga dihadirkan oleh polisi dalam kegiatan itu, salah satunya adalah termasuk selebgram Ayluna Putri alias Lucinta Luna.

Tjahjo memberikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pihak kepolisian atas kinerja pemberantasan narkoba. "Kenapa? Karena musuh utama bangsa dan negara Indonesia yang pertama adalah masalah narkoba, kedua radikalisme terorisme, ketiga yang berkaitan dengan korupsi. Saya kira apresiasi ini penting dan harus terus digerakkan harus terus diorganisir untuk memberantas sampai ke akar-akarnya masalah-masalah peredaran narkoba ini," kata Tjahjo.

Ia menambahkan masyarakat ibu kota juga harus bersedia menjadi mata dan telinga aparat yang memiliki gerakan untuk pemberantasan narkoba ini. Terlebih ibu kota sudah menjadi barometer nasional bagi pemberantasan narkoba di Indonesia. "Semua harus siap menjadi mata dan telinga kepolisian untuk memberantas narkoba," ujar mantan Menteri Dalam Negeri di Kabinet Kerja periode 2014-2019 itu.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement