Kamis 20 Feb 2020 15:55 WIB

Eks Kapolda Maju Pilgub, Semua Personel Diminta Tetap Netral

Semua personel polisi diminta tak ada yang terlibat dalam aktivitas politik praktis.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Pasangan Bakal Calon Gubernur Fakhrizal (kanan) dan Calon Wakil Gubernur Genius Umar (kiri) dari jalur perseorangan berfoto setelah menyerahkan dokumen dukungan pada KPU Sumatera Barat, di Padang, Sumatera Barat, Rabu (19/2/2020).
Foto: Antara/Muhammad Arif Pribadi
Pasangan Bakal Calon Gubernur Fakhrizal (kanan) dan Calon Wakil Gubernur Genius Umar (kiri) dari jalur perseorangan berfoto setelah menyerahkan dokumen dukungan pada KPU Sumatera Barat, di Padang, Sumatera Barat, Rabu (19/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- Kapolda Sumatera Barat Toni Harmanto menginstruksikan semua personel polisi terutama yang ada di Sumatera Barat agar menjaga netralitas selama Pilkada Serentak 2020 di Sumbar. Toni memahami pada Pemilihan Gubernur Sumbar tahun ini, ada kemungkinan mantan Kapolda Sumbar yang akan maju sebagai calon gubernur. Ia ingin semua personel polisi tidak ada yang terlibat dalam aktivitas politik praktis.

“Sudah saya tegaskan supaya tidak ada anggota polisi yang berpolitik praktis,” kata Toni di Markas Polda Sumbar di Kota Padang, Kamis (20/2).

Toni mengaku sudah berkoordinasi dengan Kapolri dan pimpinan di Mabes Polri yang juga secara tegas melarang polisi terseret politik praktis. Ia juga meminta seluruh Polres di Sumbar juga meneruskan penegasan untuk menjamin netralitas aparat penegak hukum selama Pilkada Sumbar.

Seperti diketahui mantan Kapolda Sumatera Barat periode 2016-2019 Irjen Pol Fakhrizal kemungkinan besar akan maju pada kontestasi Pemilihan Kepala Daerah tingkat provinsi 2020 ini. Fakhrizal maju lewat jalur perseorangan atau independen bersama Wali Kota Pariaman Genius Umar.

Kemarin, Rabu (19/2) Fakhrizal dan Genius menempuh tahapan penyerahan berkas dukungan dari masyarakat kepada KPU Sumbar sebagai salah satu syarat buat maju Pilgub di jalur perseorangan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement