Kamis 20 Feb 2020 19:30 WIB

Pihak Kampus Unnes Tolak Debat Terbuka Rektor Versus Sucipto

Debat akademik seharusnya dirancang dengan tema berbasis keilmuan atau ilmiah.

Pihak kampus Unnes tolak debat terbuka rektor versus sucipto. Foto: Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) membentangkan poster saat berunjuk rasa menolak kebijakan kampus tentang Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI), di Kampus Unnes Semarang, Jawa Tengah, Senin (4/6).
Foto: Antara/R. Rekotomo
Pihak kampus Unnes tolak debat terbuka rektor versus sucipto. Foto: Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) membentangkan poster saat berunjuk rasa menolak kebijakan kampus tentang Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI), di Kampus Unnes Semarang, Jawa Tengah, Senin (4/6).

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Debat terbuka antara Rektor Fathur Raokhman dengan dosen kampus itu yang dinonaktifkan atas dugaan ujaran kebencian, Sucipto Hadi Purnomo terancam batal. Pihak kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes) menyurati Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unnes untuk menunda gelaran debat tersebut. 

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unnes Abdurrahman mengatakan surat yang berisi permintaan penundaan pelaksanaan diskusi yang sedianya digelar malam ini tersebut disampaikan kemarin (Rabu,19/2). "Surat ini menindaklanjuti undangan yang disampaikan BEM Unnes kepada rektor pada 17 Februari 2020," kata Abdurrahman di Semarang, Kamis (20/2).

Ia mengatakan pada intinya kegiatan diskusi itu belum bisa dilakukan. "Beberapa hal yang menjadi alasan penundaan antara lain berkaitan dengan tema, aturan, dan hal-hal lain yang belum disepakati bersama," katanya.

Menurut dia, debat akademik seharusnya dirancang dengan tema berbasis keilmuan atau ilmiah. Ia menambahkan jika masalah yang diangkat dalam debat tersebut terkait politik, hukum, pendidikan, atau yang lainnya, maka perlu melibatkan orang-orang yang berkompeten dari kedua pihak.

"Kalau tidak ada aturan yang disepakati bisa jadi tidak ada dampak akademis yang didapat," katanya.

Sebelumnya beredar poster di media sosial tentang debat akademik yang menghadirkan Rektor Fathur Rokhman dan dosen nonaktif Unnes Sucipto Hadi Purnomo.

Debat yang didasari atas penonaktifan Sucipto itu sedianya akan digelar pada Kamis malam di gedung pertemuan Fakultas Teknik Unnes.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement